Artikel

240711OBE8k0SZXzG7IJdo3fU4TVQwq2m5vgyNnPiRxtWbl9eaL6CK1FjHDcMshpAr.jpg

Bleeding Dan Segregasi Beton: Penyebab, Dampak, Dan Cara Mengatasinya

22 March 2024

Dalam pemakaian beton untuk berbagai proyek konstruksi dan lainnya, terkadang ada beberapa masalah yang kerap terjadi selama proses pengecoran beton, yakni bleeding dan segregasi. 

Kedua masalah pada beton ini dapat berdampak negatif pada kualitas dan kekuatan material tersebut. 

Mari kita bahas apa itu bleeding dan segregasi beton, penyebabnya, hingga cara mengatasinya.

 

 

A. Bleeding Beton

 

Bleeding dan Segregasi Beton

 

 

Bleeding pada beton bisa dikatakan Mixing water atau air pemadat atau air pencampur naik ke permukaan beton setelah terjadi pengecoran. Hal ini terjadi karena adanya penurunan semen dan agregat. Tentunya masalah ini akan merusak lapisan air di atas permukaan beton yang belum mengeras. 

 

Penyebab Umum Terjadinya Bleeding

Rasio Campuran Bahan yang Salah

Jika takaran antara air dan bahan lainnya tidak pas, maka kemungkinan besar bleeding akan terjadi. Rasio yang tidak tepat bisa menjadikan campuran beton lebih cair.

 

Pemadatan yang Tidak Cukup

Kurangnya pemadatan ketika proses pengecoran dilakukan juga bisa menjadi penyebab terjadinya bleeding. Pemadatan yang buruk akan menjadikan air lebih mudah naik ke atas permukaan.

 

Bahan Aditif yang Tidak Tepat

Beberapa aditif yang dicampurkan, baik berlebihan atau tidak sesuai dalam beton bisa meningkatkan tingkat bleeding. 

 

Cara Mengatasi Bleeding 

Penyesuaian Rasio Campuran

Mengatur takaran antara air dan bahan pengikat, seperti semen dan agregat lainnya dengan tepat dan sesuai kebutuhan proyek, sangat bisa mengurangi kemungkinan terjadinya bleeding.

 

Proses Pemadatan yang Tepat 

Pastikan beton dipadatkan dengan baik dan prosesnya tepat selama pengecoran. Hal ini akan mengurangi kemungkinan adanya bleeding.

 

Gunakan Aditif dan Kombinasi Bahan yang Tepat

Gunakan aditif yang sesuai dengan jenis beton yang akan diaplikasikan. Selain itu, kombinasikan bahan, seperti pasir, semen dan lainnya demi campuran beton yang lebih pas dan kohesif. 

 

 

B. Segregasi Beton

 

Bleeding dan Segregasi Beton

 

Segregasi beton bisa diartikan kondisi saat bahan agregat, seperti pasir, kerikil, atau serpihan batu tidak menyatu dengan campuran beton, sehingga meninggalkan lapisan yang kurang padat dan kurang homogen. 

 

 

Penyebab Segregasi Beton 

Pemadatan Tidak Merata

Jika pemadatan pada beton tidak merata, partikel-partikel dalam kandungannya akan terpisah dan turun ke bawah campuran.

 

Ukuran Agregat yang Berbeda

Penggunaan agregat yang memiliki ukuran berbeda-beda, sangat bisa menyebabkan terjadinya pergeseran berat pada jenis dan menyebabkan segregasi.

 

Jarak dan Waktu Pemindahan Beton 

Jika pemindahan beton dari lokasi pembuatan material ke tempat pengecoran dilakukan dengan cepat, akan menyebabkan masalah ini. Ini juga berlaku pada jarak pengiriman adukan yang terlalu jauh dari lokasi proyek, akan menyebabkan segregasi karena gaya gravitasi.

 

Cara Mengatasi Segregasi

Pemadatan yang Merata

Pastikan proses pemadatan dilakukan dengan baik dan merata. Perhatikan tiap bagian beton secara menyeluruh sudah dalam kondisi kuat dan kering optimal. 

 

Penyesuaian Agregat 

Gunakan agregat dengan ukuran yang seragam agar tidak terjadi pergeseran berat jenis. Anda juga harus memperhatikan penyesuaian kebutuhan proporsional tiap material dalam kandungan beton. 

 

Kontrol pelaksanaan dan Pemindahan Beton

Anda harus menyesuaikan waktu pelaksanaan sesuai kebutuhan, dari pencampuran, penuangan hingga pemadatan. Atur juga kecepatan pemindahan beton dengan hati-hati dan sesuai dengan waktunya agar tidak terjadi segregasi.

 

Dampak Terjadinya Bleeding dan Segregasi Beton

 

Bleeding dan Segregasi Beton

 

Menurunkan Kekuatan Beton

Hal pertama yang terjadi jika adanya bleeding dan segregasi beton adalah mengurangi daya tahan material ini. Tak hanya akan membuat bangunan mudah rusak karena tidak dapat menahan distribusi bahan. Namun juga mengancam keselamatan penghuni dan sekitar. 

 

Estetika yang Buruk 

Bleeding atau segregasi akan meninggalkan noda atau lapisan air di bagian permukaan beton yang tidak mengeras dengan sempurna. Hal ini akan mengurangi keindahan bangunan Anda. 

 

Kualitas terhadap Cuaca Menurun

Kedua masalah pada beton ini sama-sama dapat menurunkan kekuatan beton, khususnya daya tahan terhadap cuaca dan penetrasi air.

 

 

Kesimpulan

 

Semoga dengan penjelasan di atas, Anda lebih memahami apa itu bleeding dan segregasi beton. Untuk memastikan kekuatan dan kualitas beton, perlu memperhatikan bahan dan pengelolaan dengan cermat. 

Dengan mengidentifikasi penyebab dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya bleeding dan segregasi beton dalam proyek konstruksi.

***

Butuh beton berkualitas tinggi? PT. Sobute Global Indonesia jawabannya. 

Menyediakan produk pengeras beton berkualitas, untuk kebutuhan pondasi dan bangunan Anda. 

Butuh info lengkap? Hubungi kami.

 

Baca selengkapnya...
240711zAWiK4IfUq6tHxE3YvkoeZVcDSFlp7bBws9G8LmduOyhgjJXT20aM1RPnCr5.jpg

Anti Licin! Kenalan Dengan Garis Sersan Ramp Beton

20 March 2024

Pada umumnya, tempat parkir bertingkat atau basement pada sebuah gedung memiliki permukaan beton yang halus dan rata. Tentu saja hal ini merupakan hal yang positif karena hal ini membuat tampilan tempat parkir menjadi lebih indah dan rapi.

Namun terkadang, permukaan beton pada lahan parkir ini terbilang licin bahkan ketika dalam kondisi basah. Tak hanya itu, resiko selip pada lahan parkir juga dapat meningkat terutama pada permukaan yang menanjak atau menurun serta berkelok-kelok.

Oleh karena itu, pada masalah ini dibutuhkan solusi yang dapat meningkatkan cengkraman roda kendaraan ketika sedang melintasi area parkir tersebut. Solusi tersebut dapat berupa pembuatan garis sersan ramp pada permukaan beton.

Lalu apa itu garis sersan ramp beton? Apa Fungsinya? Bagaimana cara membuatnya? Dalam pembahasan kali ini, kita akan mengulas lebih jauh seputar garis sersan ramp beton terutama pada area parkiran suatu gedung.


 

Definisi Garis Sersan Ramp Beton

 

garis sersan ramp beton

 

Istilah ramp sendiri merujuk pada bidang miring yang digunakan untuk menghubungkan area parkir dari satu lantai ke lantai lainnya. 

Definisi dari garis sersan ramp beton yaitu sebuah wujud permukaan beton dengan motif menyerupai huruf “V” atau tarikan garis lurus yang dibuat untuk meningkatkan daya cengkram roda kendaraan pada saat melintas di area yang menanjak ataupun menurun serta berkelok-kelok. 

Garis sersan ramp beton juga umum disebut dengan groove line atau cutting concrete. Hal ini merupakan metode yang dinilai efektif dan umum dilakukan dalam menghasilkan jalur air pada area permukaan beton yang basah dan berpotensi slip ketika dilalui kendaraan.

 

Fungsi Garis Sersan Ramp Beton

 

garis sersan ramp beton
 

Seperti yang sudah sedikit dibahas pada poin sebelumnya. Fungsi dibuatnya garis sersan ramp beton yaitu meningkatkan keamanan dan mengurangi risiko kecelakaan. 

Hal ini demikian, karena garis ini mampu mengalirkan genangan air melalui jalur-jalur air pada setiap garisnya. Sehingga garis sersan ramp beton dapat mengurangi dan mencegah adanya genangan yang membuat permukaan jalanan area parkir menjadi licin.


 

Perhitungan Garis Sersan Ramp Beton

garis sersan ramp beton

Istockphoto.com

 

Dalam membuat garis sersan ramp beton, terdapat perhitungan tersendiri untuk membuat pola-pola yang akan dipotong. Perhitungan pola garis sersan ramp beton dapat menggunakan satuan panjang meter atau satuan luas meter persegi.


 

Cara Membuat Garis Sersan Ramp Beton

Pada umumnya, ada dua metode atau cara yang digunakan dalam membuat garis sersan ramp beton pada area parkir gedung. Diantaranya yaitu penggunaan besi siku dan tanpa menggunakan besi siku.

Jika metode yang digunakan adalah penggunaan besi siku, maka besi tersebut nantinya akan dikaitkan dengan besi tulangan beton sebelum akhirnya proses pengecoran dilakukan.

Namun, jika metode yang digunakan adalah tanpa menggunakan besi siku, Anda dapat menggunakan cara manual dengan memotong permukaan beton yang sudah jadi. 

Dari segi biaya, metode ini dinilai lebih hemat biaya dan ekonomis serta juga lebih mudah untuk dilakukan. Oleh karena itu, terkadang garis sersan ramp beton juga disebut dengan cutting concrete.

Berikut ini adalah cara membuat garis sersan ramp beton dengan cara cutting. 

 

Menyiapkan Alat-Alat

Untuk melakukan pekerjaan ini, disarankan setiap alat-alat yang mendukung proses pengerjaan harus tersedia lengkap. Alat-alat tersebut dapat berupa:

  • Masker dan Kacamata

  • Mesin pemotong beton

  • Pahat dan Palu

  • Sendok Semen

 

Membuat Marking Garis

Setelah mempersiapkan alat-alat yang digunakan, langkah selanjutnya yaitu membuat marking garis dan disesuaikan dengan perencanaan yang telah ditentukan. Pembuatan marking garis ini sebaiknya dilakukan dengan perhitungan yang benar dan serapi mungkin agar memaksimalkan bentuk pola garis pada hasil akhir nanti.

 

Mulai Memotong Beton

Setelah marking garis sudah selesai dibuat, langkah selanjutnya mulai melakukan pemotongan sesuai dengan marking atau pola yang sudah dibuat sebelumnya dengan mesin pemotong beton. Proses ini harus dilakukan dengan menggunakan masker dan kacamata agar tidak membahayakan keselamatan pekerja.

 

Mencungkil Potongan Beton

Setelah beton selesai dipotong, maka proses selanjutnya yaitu mengangkat hasil potongan beton dengan cara mencungkil atau diketrik. Gunakan palu dan alat pahat untuk menghasilkan pola berbentuk huruf “V” dengan rapi. Jika terdapat kerusakan, segera lakukan perbaikan kecil.

 

Membersihkan Area Kerja

Langkah terakhir dalam pembuatan garis sersan ramp beton adalah membersihkan area kerja dari sisa-sisa potongan beton dan debu-debu yang tersebar di sekitar. Tentu saja hal ini menjadi perlu untuk menjaga kebersihan dan tidak meninggalkan bekas pekerjaan yang dapat mengotori area lainnya.

 

 

Kesimpulan

Garis sersan ramp beton atau groove line atau juga bisa disebut cutting concrete merupakan sebuah solusi untuk meningkatkan keamanan pada kendaraan yang melintas di area parkiran dengan permukaan beton pada suatu gedung. Garis sersan ramp beton umumnya diaplikasikan pada bagian jalan yang menghubungkan satu lantai area parkir dengan lantai lainnya.

Dengan adanya garis sersan ramp beton, resiko licin atau selip dapat diminimalisir karena mampu membantu roda kendaraan untuk mencengkram permukaan jalan pada saat menanjak ataupun menurun.
 

***

 

Jika Anda membutuhkan beton dengan kualitas tinggi, Sobute hadir untuk membantu.

PT. Sobute Global Indonesia siap membantu Anda dengan menyuplai produk pengeras beton berkualitas ke seluruh wilayah Indonesia.

Butuh info lebih lanjut? Segera Hubungi kami.

Baca selengkapnya...
2407167jZDKsHY2GPWUicalT09OJopBz8b3M4FherELXxuNvwfSd5yInV1QgCtAqk6.jpg

Karakteristik Beton Geopolimer: Kelebihan & Kekurangannya

18 March 2024

Apakah Anda tahu, jika beton sebagai material populer di dunia sangat bisa mencemari lingkungan karena kandungan gas CO2nya. Itu sebabnya, seiring perkembangan dunia konstruksi, bahan bangunan inovatif menjadi pilihan dalam membangun struktur yang lebih tahan lama dan ramah lingkungan. Salah satu pilihan adalah Beton Geopolimer. 

Mari kita ulas karakteristik beton geopolimer, kelebihan dan kekurangannya, hingga proses pembuatannya.

 

Baca Juga: Apa Ada Beton yang Ramah Lingkungan? Simak di sini!

 

 

Karakteristik Beton Geopolimer

 

Karakteristik Beton Geopolimer

 

Beton geopolimer memiliki beberapa karakteristik unik yang tentunya berbeda dari jenis konvensional. 

Pertama, bahan dasarnya mengandung fly ash sebagai pengganti semen dan terdiri dari material pozzolan, yang bereaksi dengan larutan alkali. Reaksi dari bahan-bahan tersebut yang mempengaruhi kekuatan mekanis pada beton tersebut.

Selain itu, beton jenis ini cenderung memiliki kekuatan tekan yang lebih tinggi daripada jenis biasanya. Hal ini karena setting time dan kuat tekan dari pembentukan ikatan polimer dan struktur molekuler yang padat. Serta memiliki ketahanan akan korosi dan zat kimia. 

Jenis beton ini juga memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi, jadi sangat cocok untuk penggunaan pembangunan di lingkungan dengan suhu ekstrem, seperti bangunan industri atau pemrosesan limbah berbahaya.

 

 

Proses Pembuatan Beton Geopolimer

 

Karakteristik Beton Geopolimer

 

Seleksi Bahan

Proses dimulai dengan memilih bahan pembuatan beton ini. Bahan-bahannya mencakup larutan alkali yakni natrium hidroksida (NaOH) atau kalium hidroksida (KOH) dengan natrium silikat (Na2SiO3) atau kalium silikat, sebagai pengaktif reaksi polimerisasi dari silika (Si) dan alumina (Al) yang terdapat dalam kandungan fly ash. 

Material ini dinilai ramah pada lingkungan dan digadang-gadang menjadi bahan pengganti semen. 

 

Proses Pencampuran

Bahan-bahan yang sudah disediakan akan dicampur dan dipanaskan pada suhu kurang lebih 60 °C dalam 24 jam atau sesuai kebutuhan, untuk mendapatkan beton berkualitas. 

 

Cetakan dan Pengeringan

Campuran akan dibiarkan dan dicetak sesuai dengan kebutuhan. Setelah itu akan dibiarkan mengering. Setelah pengeringan, beton geopolimer akan masuk dalam proses pemadatan dan pengerasan demi memastikan kekuatan struktural yang optimal.

 

 

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Beton Jenis Geopolimer

 

Karakteristik Beton Geopolimer

 

a. Kelebihan 

 

Kekuatan Mekanis yang Tinggi

Geopolimer memberikan kekuatan tekan yang lebih tinggi daripada jenis umum, membuat material ini cocok untuk pembangunan yang butuh kekuatan struktural yang tinggi.

 

Tahan Korosi dan Bahan Kimia

Beton geopolimer ini terdiri dari bahan memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi dan serangan bahan kimia, memperpanjang umur layanannya dan mengurangi biaya perawatan.

 

Ketahanan Terhadap Suhu Tinggi

Kemampuan beton geopolimer untuk menahan suhu tinggi, termasuk sifat tahan api, sehingga sangat ideal untuk pembangunan di lingkungan industri dengan suhu ekstrem dan lebih aman dari serangan kebakaran. 

 

Pengurangan Emisi CO2

Pembuatan beton ini cenderung menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dari beton konvensional. Alasannya penggunaan bahan pozzolan dapat didaur ulang. Selain itu, tidak adanya bahan semen sebagai perekat akan membantu menekan peningkatan polusi udara. 

 

Tahan Reaksi Kimia

Bahan beton ini terdiri dari material pembuatan yang memiliki ketahanan dalam reaksi kimia alkali silika pada bangunan.

 

b. Kekurangan 

 

Karakteristik Beton Geopolimer

 

Biaya Produksi Tinggi 

Dengan keunggulan dan kelebihannya, beton geopolimer terdiri dari biaya produksi di awal yang tidak sedikit. 

 

Keterbatasan Bahan Pembuatan 

Produksi beton jenis ini butuh beberapa bahan khusus, yang bisa jadi tidak selalu ada di pasaran. Jadi, Anda harus mempertimbangkan ketersediaan bahan pembuatan untuk memudahkan proses produksi beton tersebut. 

 

 

Kesimpulan

 

Karakteristik beton Geopolimer membuatnya jadi salah satu inovasi terkini dalam industri konstruksi, dengan berbagai keunggulan yang menguntungkan. Namun, pasti selalu ada kekurangan dan tantangan yang perlu diatasi. 

Walau begitu, beton jenis geopolimer berpotensi jadi pilihan utama dalam konstruksi masa depan yang berkelanjutan dan efisien.

Butuh beton berkualitas tinggi? PT. Sobute Global Indonesia jawabannya. Menyediakan produk pengeras beton berkualitas, untuk kebutuhan pondasi dan bangunan Anda. 

Butuh info lengkap? Hubungi kami.

 

Baca selengkapnya...
240314HSRBrl7DxQIfuZ5kdjXim20EweVpW3CzoyKPg9YNqh4TcAJs8L6OvFatU1nb.jpg

Intip 4 Cara Perbaikan Dinding Retak Dan Pencegahannya

16 March 2024

Dinding retak pada bangunan memang jadi masalah umum yang sering terjadi, tak hanya karena merusak estetika, tapi juga berpotensi membuat celah untuk rembesan air hujan, bahkan berakibat dinding roboh dan melukai penghuni. 

Sayangnya, dinding yang retak seringkali diabaikan, hingga mencapai tingkat kerusakan yang signifikan. Untuk itu, Anda perlu memahami apa saja penyebab dan cara perbaikan pada dinding pencegahan yang benar. 

Bagaimana caranya? Berikut ulasan lengkapnya!

 

Mengenal Penyebab Dinding Retak 

istockphoto.com

Perubahan Cuaca Ekstrem

Dinding rumah akan selalu terpapar secara langsung pada perubahan cuaca seperti panas dan hujan deras. Perubahan suhu drastis tersebut akan berpotensi menyebabkan perubahan dimensi pada material bangunan, yang nantinya membuatnya retak dan rusak. 

Settling atau Pemadatan Tanah

Pemadatan tanah yang terjadi pada daerah sekitar rumah, akan membuat penurunan atau perubahan pada posisi pondasi bangunan. Hal tersebut dapat memicu retakan pada dinding.

Masalah pada Konstruksi

Kesalahan dalam desain atau konstruksi bangunan juga bisa berpengaruh pada munculnya retakan di dinding. Penggunaan material yang kurang pas atau tidak adanya dukungan struktural bisa jadi faktor penyebab.

istockphoto.com

Faktor Kelembaban

Kelembaban yang tidak mendukung bangunan di dalam atau sekitar dinding akan memicu perubahan volume pada material, sehingga keretakan tidak dapat dihindarkan. 

Bancana Alam 

Kawasan yang rentan terhadap gempa bumi, seperti Indonesia dengan kandungan tanah di atas sabuk vulkanik, memiliki risiko lebih tinggi mengalami gempa bumi yang berpotensi merusak bangunan. Guncangannya akan mengakibatkan terjadi keretakan pada dinding. 

Beban Bangunan 

Beban bangunan juga harus diperhitungkan dengan seksama. Tembok yang dibuat saat pembangunan biasanya sudah dirancang sesuai beban bangunan. Jadi, saat beban tidak sesuai dengan kekuatan tembok, maka keretakan akan terjadi. 

 

Cara Mengatasi Retak pada Dinding

istockphoto.com

Identifikasi dan Evaluasi

Langkah awal adalah melakukan identifikasi dan mengevaluasi retak pada dinding. Tentukan apakah retakan kecil atau sudah menunjukkan kerusakan struktural yang lebih serius.

Perbaikan Retakan Superfisial

Retakan kecil bisa diperbaiki dengan mengisinya menggunakan wall filler atau spesifikasi mortar dan plesteran retak. Bersihkan area yang retak terlebih dahulu, sebelum mengaplikasikan bahan perbaikan. 

Perbaikan Retakan Struktural

Untuk jenis retakan yang lebih berat, Anda perlu melakukan tindakan khusus. Dapat diberikan penguatan dinding dengan bahan tambahan atau konsultasikan dengan jasa bangunan yang tepat. 

Lakukan Pencegahan Lebih Lanjut

Setelah perbaikan sudah dilakukan, jangan ragu untuk melakukan tindakan pencegahan, seperti memperhatikan peningkatan sistem drainase, pemasangan lapisan tahan air, atau memperkuat pondasi bangunan. 

 

Tips Jaga Dinding Tetap Kuat dan Awet 

istockphoto.com

Perawatan Berkala

Lakukan pemeriksaan dana perawatan dengan rutin pada dinding rumah Anda. Jika ada tanda-tanda keretakan baru atau perubahan lain pada bagian tembok, lakukan perbaikan. 

Perhatikan Sistem Drainase

Anda harus memastikan sistem drainase berfungsi dengan baik, untuk mencegah adanya sumbatan air di sekitar dasar dinding. Air yang menggenang sangat bisa merusak struktur dan menyebabkan keretakan. 

Kontrol Kelembaban

Jaga suhu dan kelembaban dalam ruangan harus diatur dengan baik dan sesuai kebutuhan. Adanya ventilasi dan penggunaan dehumidifier bisa menjadi cara Anda untuk membantu mencegah masalah kelembaban yang bisa merusak dinding.

Gunakan Bahan Bangunan Berkualitas

Pertimbangkan juga menggunakan bahan bangunan yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan standar konstruksi. Investasi awal akan memberikan jaminan untuk membantu mencegah kerusakan bangunan di masa mendatang. 

Konsultasi dengan Ahli Konstruksi

Untuk perbaikan yang besar, perlu direncanakan dan konsultasi dengan ahli konstruksi atau insinyur sipil. Saran profesional akan membantu perencanaan dan perbaikan yang tepat.

Penutup 

Dengan pemahaman yang baik tentang cara mengatasi dinding retak, Anda dapat mengambil tindakan perbaikan dan pencegahan yang tepat untuk melindungi tembok tetap awet dan bagus. 

Dengan perawatan yang tepat, Anda dapat memastikan bahwa rumah Anda tetap kokoh dan nyaman untuk jangka waktu yang lama.

Butuh beton berkualitas tinggi? PT. Sobute Global Indonesia jawabannya. 

Menyediakan produk pengeras beton berkualitas, untuk kebutuhan pondasi dan bangunan Anda. 

Butuh info lengkap? Hubungi Kami 

Baca selengkapnya...
240314kz71AXuPGjKdiOUH4h3EsqIYWB0yJRvrnglefopLFDN5xmcS8t2wabZ96MVT.jpg

Bangunan Lebih Stabil! Kenali Jenis Dan 6 Ciri Bahan Perekat Beton

14 March 2024

Beton sudah menjadi salah satu bahan bangunan populer yang diaplikasikan untuk berbagai jenis struktur bangunan, mulai dari gedung pencakar langit hingga jembatan. 

Kekuatan beton sendiri terletak pada kemampuannya melekat dan membentuk struktur yang kokoh. Namun, di balik semua itu, ada peran penting bahan perekat beton yang tidak bisa dipandang sebelah mata, dalam mengikat partikel beton sehingga menyatu dengan kuat. 

 

Yuk kenali secara mendalam ciri-ciri bahan perekat beton dan jenis-jenisnya!  

Ciri-ciri Bahan Perekat Beton

istockphoto.com

a. Kekuatan Perekatan

Kekuatan dalam merekatkan tentu menjadi ciri utama yang harus dimiliki bahan perekat beton yang berkualitas. Perekat yang baik harus dapat merekatkan antar partikel beton dengan kuat, sehingga membentuk struktur yang tahan terhadap beban dan tekanan eksternal.

b. Daya Tahan Terhadap Cuaca

Bahan perekat untuk beton juga harus mampu menahan dari perubahan cuaca, seperti hujan dan panas. Ketahanan tersebut penting untuk memastikan bahwa perekatan dalam material beton tidak berubah saat terkena berbagai kondisi lingkungan sekitar. 

c. Soal Elastisitas Bahan 

Elastisitas menjadi sifat penting yang menjadikan bahan perekat menyatu pada struktur beton sehingga minim kerusakan. Perekat yang elastis juga akan memberikan fleksibilitas pada struktur, sehingga tetap kuat dari pergerakan tanah atau terjadinya bencana seperti gempa. 

istockphoto.com

d. Cocok Untuk Permukaan yang Kurang Ideal 

Permukaan beton yang tidak ideal, seperti permukaan kasar, bekas cor, hingga ada keausan karena sudah lama terpapar cuaca, bisa saja mengurangi daya lekat perekat tersebut. Itu sebabnya, jika bahan perekat tetap dapat mengatasi permukaan tidak ideal pada struktur, bahan tersebut bisa dibilang sebagai bahan perekat beton yang teruji berkualitas. 

e. Kemampuan Menyerap Air

Bahan perekat yang baik juga seharusnya dapat menyerap air dalam kadar yang rendah. Penyerapan air yang tinggi bisa saja mempengaruhi proses perekatan bagian partikel beton dan mengurangi kekuatan struktur secara keseluruhan.

f. Daya Tahan Terhadap Kimia

Struktur beton tentunya terdiri dari paparan bahan kimia, seperti asam atau alkali. Bahan perekat untuk beton yang baik akan tahan terhadap bahan kimia dan tidak mempengaruhi kinerjanya. 

g. Mudah dan Lebih Efisien 

Ciri khas lainnya adalah aplikasi yang mudah dan efisien. Dengan begitu, pekerja akan lebih cepat mengerjakan proyek, sehingga lebih menghemat waktu dan biaya juga.

 

Jenis-Jenis Bahan Perekat Beton

istockphoto.com

1. Perekat Jenis Organik

Perekat jenis ini umumnya terbagi dari bahan alami dan sintesis. Untuk jenis alami merupakan bahan perekat yang diproses organisme asli, dan jenis sintetis dihasilkan dari bahan tiruan dari organisme. 

2. Perekat Epoksi

Perekat epoksi terdiri dari resin epoksi dan pengeras. Jenis perekat ini punya kekuatan perekatan yang tinggi dan daya tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan. Perekat epoksi juga elastis, membuatnya cocok untuk struktur yang butuh fleksibilitas. Akan tetapi, penggunaan perekat epoksi membutuhkan proses aplikasi yang lebih rumit.

3. Perekat Resin 

Perekat resin memberikan daya rekat yang baik dengan kemampuan penyerapan air yang rendah. Kelebihan utamanya adalah bisa kering lebih cepat daripada beberapa jenis lainnya, jadi akan lebih cepat untuk proses konstruksi.

 

Kesimpulan

Bahan perekat beton penting diaplikasikan untuk memastikan kestabilan dan kekuatan struktur beton. Dengan memahami ciri utama dan jenisnya, kita dapat merancang struktur beton yang kokoh dan tahan lama. 

Oleh karena itu, pemilihan bahan perekat yang tepat menjadi kunci sukses dalam pembangunan struktur yang dapat menahan ujian waktu dan tantangan lingkungan.

Butuh beton berkualitas tinggi? PT. Sobute Global Indonesia jawabannya. 

Menyediakan produk pengeras beton berkualitas, untuk kebutuhan pondasi dan bangunan Anda. 

Butuh info lengkap? Hubungi Kami 

Baca selengkapnya...
240711z57WaNVT0UbCc6RwrQ4Ml1gKeqinu9OBjXYvHPp2I3SA8EGtdyDFfkmJLxos.jpg

Kenalan Dengan Sloof Beton : Bangunan Lebih Kokoh Dan Tahan Lama

12 March 2024

Sebagai bagian integral dari struktur bangunan, sloof beton berperan sangat penting dalam memberikan kestabilan dan kekuatan pada konstruksi. 

Untuk memahami apa itu sloof beton, fungsi dan jenisnya, berikut penjelasan lengkapnya di artikel ini.

 

 

Definisi Sloof Beton

pemasangan sloof beton

 

Sloof beton adalah elemen struktural yang biasanya terletak di bagian bawah atau atas pondasi bangunan. 

 

Berbentuk balok panjang bertulang dengan penampang melintang yang bervariasi, sloof umumnya terbuat dari beton bertulang untuk memberikan kekuatan ekstra untuk menopang beban dinding atau kolom dan pondasi. 

Tak mengherankan jika sloof sering digunakan untuk menjadi penghubung antara kolom dan pondasi agar tidak bergeser atau mengalami keretakan di bagian lantai atau dinding bangunan. 

 

 

Fungsi Sloof Beton 

pemasangan sloof beton

 

Distribusi Beban

 

Sloof beton berfungsi untuk mendistribusikan beban dari dinding, kolom, dan struktur bangunan lainnya ke dalam pondasi, seperti yang sebelumnya disinggung. Fungsi ini menjadikannya elemen penting agar tidak ada pergeseran atau keretakan pada bangunan.

 

Pemberian Kekakuan Horizontal

Elemen bangunan ini juga memberikan kekakuan horizontal untuk struktur bangunan. Bangunan akan lebih stabil, khususnya untuk konstruksi bangunan tinggi atau yang didirikan di kawasan rawan gempa.

 

Penahan Tanah

Pada beberapa konstruksi, sloof juga bertugas sebagai penahan tanah. Ini sering ditemui di berbagai bangunan dengan basement atau ruang bawah tanah.

 

 

Jenis-Jenis Sloof Bahan Beton

 

pemasangan sloof beton

 

Sloof Balok

 

Sloof balok adalah jenis sloof beton yang paling umum digunakan. Bentuknya menyerupai balok dengan dimensi yang bervariasi tergantung pada kebutuhan struktural bangunan bertingkat atau besar yang membutuhkan topangan beban yang kuat.

 

Sloof Strip 

Sloof Strip juga berbahan beton bertulang yang dipasang di bagian bawah bangunan. Mirip dengan Balok, jenis sloof ini juga dipasang untuk bangunan bertingkat untuk menopang beban atau lantai, sebagai jembatan menyalurkan semua beban agar merata ke bagian kolom dan pondasi.

 

Sloof Floating 

Sloof beton bertulang jenis ini digunakan untuk menambah kekuatan pada dua kolom tanah berstruktur lunak. Dengan kekuatan yang diberikan, tanah yang kurang stabil akan bisa dihindari dari pergeseran atau keretakan yang mungkin terjadi pada bangunan. 

 

Sloof Balok Prategang

Sloof balok prategang memiliki kabel atau kawat baja yang diberikan tegangan sebelum pengecoran beton. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan sloof dan mengurangi kemungkinan terjadinya keretakan. 

 

 

Cara Pemasangan Sloof Beton

 

pemasangan sloof beton

 

Perencanaan yang Teliti

 

Sebelum memulai pemasangan, perlu dilakukan perencanaan yang teliti, seperti menentukan dimensi sloof, jenis beton, dan perhitungan kebutuhan material.

 

Posisi dan Ukuran Sloof

Setelah itu, Anda harus memastikan dan mengukur dengan pasti ukuran dan posisi pemasangan sloof, yang dibutuhkan untuk struktur bangunan.

 

Pembuatan Bekisting

Bekisting yang presisi sangat diperlukan untuk memastikan sloof memiliki bentuk yang sesuai dengan desain dan kebutuhan bangunan. Jadi, pemasangan bekisting harus dilakukan dengan cermat untuk menghindari pergeseran selama pengecoran. Pasang papan bekisting di atas pondasi dan ikat dengan tie rod agar lebih kuat.

 

Pemasangan Tulangan Baja

Tulangan baja akan dipasang sesuai struktur bangunan, termasuk penempatan besi lengkung atau rangka untuk posisi yang lebih optimal. 

Besi tulangan sloof kemudian diletakkan di atas pondasi dan berikan beton decking yang berfungsi menjadi penyangga tulangan sloof, dan memudahkan proses pengecoran.

 

Pengecoran Beton

Dalam tahap ini dilakukan setelah bekisting dan tulangan terpasang. Proses pengecoran beton dimulai dengan pemadatan beton dilakukan secara hati-hati, untuk menghindari retak dan memastikan kepadatan yang baik.

 

Perawatan Pasca cor

Setelah pengecoran, perawatan pasca cor diperlukan untuk mencegah kekeringan terlalu cepat yang bisa menyebabkan keretakan, begitu juga sebaliknya. Ini juga melibatkan penyiraman secara teratur dan perlindungan dari sinar matahari langsung.

 

Pengujian Kekuatan

Sebelum memulai konstruksi lantai atau dinding di atasnya, biasanya tukang akan melakukan pengujian kekuatan sloof untuk memastikan bahwa struktur tersebut memenuhi standar keamanan dan kekuatan yang ditetapkan.

 

 

Kesimpulan

 

Dengan pemahaman yang mendalam tentang definisi hingga cara pemasangan sloof beton, Anda dapat memastikan bahwa pondasi bangunan Anda kuat dan tahan lama. Sloof beton bukan hanya sekadar elemen struktural, tetapi memperkuat struktur bangunan yang kokoh untuk bangunan Anda.

Lagi cari beton berkualitas tinggi? PT. Sobute Global Indonesia siap memenuhi kebutuhan Anda. 

Ada berbagai produk pengeras beton berkualitas, untuk kebutuhan pondasi dan bangunan Anda. 

Butuh info lengkap? Hubungi Kami.

 

Baca selengkapnya...
240307Gr9WfnKH2TCtFXxgdBiASaw3qOV5cl1yYMeJDvumPLs74Rp0I8hEbjkoQZ6N.jpg

Pengecoran Beton Saat Hujan? Kenali Dampak Dan Tips Amannya

10 March 2024

Faktor cuaca menjadi salah satu momok saat melakukan pengecoran beton dalam dalam proyek-proyek konstruksi yang melibatkan struktur bangunan, jalan raya, jembatan, dan banyak lagi.

Walau beton dikenal sebagai bahan bangunan dengan kekuatan dan daya tahan yang tinggi, Namun, proses pengecoran bisa menjadi penghambat apalagi saat musim penghujan tiba. 

Namun jika memang bangunan harus diselesaikan saat musim hujan, Anda perlu melakukan beberapa tips aman berikut ini. 

 

Apa saja? Yuk kita bahas bersama. 

 

Pengecoran Beton saat Hujan 

istockphoto.com

Pengecoran beton yang dilakukan saat hujan memang akan menyusahkan dan menyulitkan pekerja dan hasil akhir beton nantinya. Namun, jika memang harus dilakukan, teknik pengecoran menjadi hal yang harus diperhatikan dengan seksama. 

Pengecoran beton akan mempengaruhi hasil akhir jika campuran beton belum terendap lebih dari 30 menit dan bisa membuat adonan hancur. Namun, sebaliknya, jika pengendapan lewat dari 40 menit, adonan cor bisa saja sudah aman jika terkena hujan. 

Akan tetapi, perhatikan lama waktu paparan air hujan pada permukaan beton. Lebih baik, jaga proses pengerasan selama 10 jam pertama dengan baik dan terhindar dari hujan, agar hasil akhir permukaan beton mulus dan tak berbekas. 

 

Dampak Hujan pada Beton

istockphoto.com

Hujan tentunya merupakan fenomena alam yang dapat berdampak signifikan pada beton. Saat beton terpapar air hujan, beberapa perubahan fisik dan kimia dapat terjadi. 

Ini beberapa dampaknya : 

 

Penyusutan

Hujan dapat membuat beton mengalami penyusutan karena penyerapan air. Jika dibiarkan akan menimbulkan keretakan pada permukaan beton. Selain itu, penyusutan dapat mengurangi kekuatan beton dalam jangka panjang.

Retak dan pengikisan 

Air hujan yang meresap dalam beton, akan membeku dan membuat pembengkokan dan retakan. Selain itu, Air hujan dengan intensitas tinggi bisa mengikis permukaan beton dan menghilangkan lapisan pelindungnya. 

Perubahan Properti Mekanik

Pengecoran pada beton saat hujan akan mempengaruhi terjadinya perubahan pada sifat mekaniknya. Hal tersebut dapat mempengaruhi kekuatan, kekerasan, dan ketahanan terhadap beban.

 

Tips Pengecoran Beton Saat Hujan

istockphoto.com

Ini beberapa panduan yang wajib diperhatikan sebelum melakukan pengecoran saat musim hujan : 

Rencanakan dengan Cermat

Sebelum memulai proyek pengecoran, penting untuk memperhitungkan perkiraan cuaca dan mempersiapkan rencana cadangan jika terjadi hujan. Jadi, Anda memiliki persiapan jika nantinya hujan terjadi saat proses pengecoran. 

Bahan Tahan Air

Memilih bahan beton anti air bisa jadi langkah penting untuk mengurangi adanya penyerapan air yang berlebihan. Tambahkan bahan aditif yang sesuai untuk menjaga kualitas cor an terhadap air yang berlebihan. 

Perlindungan Total 

Selama proses pengecoran, persiapkan perlindungan terhadap hujan seperti menggunakan tenda penutup yang aman dan tepat. Jadi, hujan tidak akan langsung kontak dengan permukaan beton yang sedang dikerjakan. 

Perawatan Permukaan

Setelah pengecoran selesai, penting untuk melakukan perawatan pada permukaan beton. Ini termasuk melindungi permukaan dari hujan selama proses pengerasan awal dengan memasang produk pelindung atau penutup sementara.

Pantau Cuaca

Selalu pantau perkembangan cuaca selama proses masih dilakukan. Jika hujan lebih intens dan angin kencang, Anda bisa menghentikan sementara pekerjaan sampai cuaca membaik.

Pengawasan Kualitas

Selalu jaga kualitas karena hal tersebut penting dilakukan untuk memastikan, bahwa beton dicor dengan benar dan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.

Penanganan Cetakan dan Perhatikan Peralatan 

Pastikan cetakan dan peralatan yang digunakan selama proses pengecoran terlindungi dari hujan. Tujuannya untuk mencegah hasil akhir beton yang tidak sesuai kebutuhan bangunan.

 

Kesimpulan

Hujan memang dapat berdampak buruk pada hasil cor beton, sehingga tidak bisa diaplikasikan untuk berbagai proyek konstruksi. Namun, dengan perencanaan yang cermat dan tindakan tepat, dampak hujan pada beton dapat diminimalkan. 

Dengan tips di atas, Anda dapat mencapai hasil yang maksimal walau dalam kondisi hujan. Sehingga, beton yang dicor akan tetap menjadi material kokoh dalam berbagai proyek konstruksi.

Butuh beton berkualitas? PT. Sobute Global Indonesia jawabannya. 

Menyediakan produk pengeras beton berkualitas, untuk kebutuhan pondasi dan bangunan Anda. 

Butuh info lengkap? Hubungi Kami 

Baca selengkapnya...
240307SpXm6Dq8IWtan0R1eifZTvCHzbGjg9orhMkyc4OFVLlUuwEBPJAQ7YdsxN2K.jpg

Lantai Beton Rumah Retak? Ini Penyebab Dan Tips Memperbaikinya

8 March 2024

Lantai beton terkenal memiliki kualitas yang tinggi, sehingga sangat populer sebagai pilihan jenis lantai untuk berbagai jenis bangunan. 

Kekuatan dan kestabilan lantai beton sangat perlu diperhatikan untuk menopang berat bangunan dan digunakan secara intensif setiap hari. Namun, lantai berbahan beton juga bisa mengalami keretakan dan rusak. 

Lalu, apa saja penyebab lantai beton rusak dan bagaimana cara memperbaikinya? Mari kita bahas selengkapnya di artikel ini. 

 

Penyebab Retaknya Lantai Beton

istockphoto.com

Pengeringan Cepat

Salah satu penyebab yang umum terjadi pada kerusakan lantai jenis ini adalah karena proses pengeringan yang terlalu cepat. Saat lantai mengering dengan cepat, akan muncul keretakan kecil. Ini bisa terjadi karena suhu panas yang berlebihan atau sinar matahari yang terlalu kuat saat proses pengerasan beton yang tidak sempurna. 

Beban Berlebih

Seperti yang disinggung sebelumnya, lantai beton dibuat untuk menahan beban yang ditempatkan di atasnya. Jika beban melebihi kapasitas, maka lantai akan mudah retak. Contoh kasus seperti pada area garasi atau area parkir.

Pergerakan atau Penyusutan Tanah

Keretakan juga bisa terjadi karena adanya pergerakan atau penyusutan tanah di bawah lantai. Saat tanah di bawah lantai mengembang atau menyusut, atau saat gempa bumi, akan mengakibatkan pergerakan yang merusak bentuk dan posisi lantai secara signifikan.

Pemeliharaan yang Kurang Maksimal 

Walau memiliki kekuatan tinggi, lantai jenis beton juga perlu perawatan yang baik demi menghindari terjadinya keretakan. Kekurangan perawatan seperti tidak adanya perawatan pengecatan atau pelapisan permukaan bisa memperburuk kondisi lantai.

Kualitas Campuran Beton yang Buruk

Ini menjadi penyebab kerusakan lantai yang sering terjadi. Saat campuran pembuatan beton tidak memenuhi standar kualitas yang tepat, lantai beton akan mudah retak. Campuran beton yang tidak cukup kuat atau mengandung terlalu banyak air akan mudah membuat struktur lantai rusak. 

 

Bahaya Lantai Beton Mengalami Keretakan 

istockphoto.com

Faktor Keamanan

Kerusakan pada lantai sangat bisa membahayakan keselamatan. Kecelakaan yang membahayakan penghuni bangunan, pejalan kaki atau pengendara kendaraan bermotor bisa saja terjadi. Selain itu, retakan juga menjadi celah yang dapat menyebabkan cedera pada kaki atau kendaraan di jalan raya. 

 

Faktor Kesehatan

Retakan pada lantai beton juga bisa menjadi tempat berkembangnya jamur, bakteri, dan kuman. Ini bisa mengancam kesehatan bagi penghuni bangunan, khususnya jika lantai retak berada di area yang sering terkena air, seperti kamar mandi atau dapur.

 

Kerusakan Struktural

Jika lantai yang retak tidak segera ditangani dengan baik, akan terjadi masalah struktural di dalamnya. Pondasi dan struktur bangunan akan mudah rusak bahkan roboh, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan biaya perbaikan yang mahal.

 

Tips Memperbaiki Lantai Beton Retak

istockphoto.com

Identifikasi Penyebab Kerusakan 

Langkah pertama adalah mengidentifikasi penyebab kerusakan terjadi. Jika alasannya adalah pengeringan cepat, Anda wajib melakukan perbaikan pada bahan beton yang digunakan atau melakukan menyemprotkan air atau menggunakan penutup plastik agar proses pengeringan beton yang akan digunakan lebih baik lagi. 

Jika penyebabnya yakni beban berlebih, Anda dapat mempertimbangkan pengurangan beban atau melakukan renovasi untuk memperkuat lantai.

Pembersihan dan Persiapan

Sebelum melakukan proses perbaikan, pastikan lantai beton dalam kondisi yang bersih. Bersihkan debu, kotoran, dan residu dari bagian perbaikan. 

Persiapkan juga peralatan yang dibutuhkan, seperti sikat kawat, vakum untuk membersihkan retakan, pahat dingin, sekop, serta peralatan tambahan yakni ember dan masker debu. 

Perhatikan Keretakan

Biasanya bagian yang retak akan diperbesar agar tampak bagian yang rusak dan mudah untuk melakukan perbaikan. Gunakan peralatan seperti gergaji dan pahat dingin. Jangan lupa menjaga diri, dengan memakai masker debu untuk menjaga diri agar tidak terpapar dari debu selama proses perbaikan. 

Gunakan Produk Perbaikan Beton

Ada banyak produk perbaikan beton di pasaran. Gunakan produk terbaik agar efektif untuk mengisi retakan dan mengembalikan kekuatan lantai. 

Pemantauan Retakan

Setelah perbaikan dilakukan, penting untuk terus memantau retakan. Beberapa retakan mungkin memerlukan perawatan lanjutan atau pemantauan rutin.

Beri Lapisan Pelindung 

Setelah dilakukan perbaikan, Anda dapat memasang lapisan pelindung pada permukaan lantai, agar terjaga dari kelembaban, serangan serangga, noda dan lainnya. 

 

Kesimpulan

Retak pada lantai beton sudah menjadi masalah umum, namun tak dapat disepelekan begitu saja. Penyebab retak bisa bervariasi, mulai dari pengeringan cepat sampai beban berlebih, jadi penting untuk mengetahui penyebabnya sehingga perbaikan yang tepat dapat dilakukan. 

Jangan ragu juga untuk berkonsultasi dengan ahli dan menggunakan material beton yang berkualitas tinggi, seperti pengeras beton berkualitas dari PT. Sobute Global Indonesia

Butuh info lengkap? Hubungi Kami 

Baca selengkapnya...
240306qjbuiHWf926vagctYDmAE7oQdeXZTpyLMV1wz4SOx0GsrPlhCNKBJFRU5Ink.jpg

Mengenal Pentingnya Finishing Lantai Beton Dan Jenisnya

6 March 2024

Finishing pada lantai beton merupakan sebuah tahapan dalam pengerjaan pembuatan lantai beton. Tahap finishing dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan hasil pekerjaan pada pembuatan lantai beton.


 

Tahap finishing tidak boleh disepelekan karena menyangkut kualitas dan ketahanan pada lantai beton itu sendiri. Dalam artikel ini, mari kita ulas pembahasan tentang pentingnya finishing lantai beton beserta jenis-jenis pekerjaanya. 


 

Dengan memahami pentingnya tahap finishing lantai beton dan jenis pekerjaanya, kita akan lebih memahami dengan baik, bagaimana menghasilkan lantai beton yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan proyek konstruksi kita. Oleh karena itu simak penjelasan berikut ini hingga tuntas ya!



 

Baca Juga: Floor Hardener, Pelapis Lantai Beton Anti Pecah


 

Pentingnya Finishing Lantai Beton

istockphoto.com


 

Finishing lantai beton merupakan sebuah tahapan pengerjaan memiliki dampak yang signifikan pada tampilan, keamanan, daya tahan, dan kualitas lantai tersebut. Tahap finishing dinilai krusial karena menjadi tahap yang akan menentukan hasil dan kualitas dari lantai beton yang dihasilkan.

 

Tahap finishing penting untuk dilakukan karena lantai beton harus dipastikan memiliki permukaan yang rata. Hal ini akan berdampak langsung pada penggunaan yang aman dan nyaman. 

 

Selain itu, tahap finishing berkontribusi pada peningkatan ketahanan lantai beton, melalui penerapan lapisan pelindung yang mampu menangkal keausan yang timbul akibat aktivitas pejalan kaki, peralatan berat, atau dampak lain yang sering terjadi di lingkungan industri. Dengan ketahanan yang baik, lantai beton akan memiliki umur pakai yang lebih panjang.

 

Tak hanya itu, tahap finishing juga membuat lantai beton tampak lebih halus dan cantik. Hal ini menambahkan nilai estetika tersendiri pada lantai beton dan berpotensi menimbulkan daya tarik.


 

Jenis-Jenis Finishing Lantai Beton

Terdapat beberapa jenis-jenis finishing lantai beton yang dapat mendukung kekuatan, keindahan, dan kebersihan pada lantai tersebut. Berikut adalah jenis-jenisnya.

 

Floor Hardener

Istockphoto.com



 

Floor hardener merupakan sebuah bahan yang digunakan dalam tahap finishing pada lantai beton dengan fungsi untuk meningkatkan kekuatan, dan kekerasan serta kepadatan pada lantai. Floor hardener terdiri dari bahan-bahan berupa pasir silika dan bahan pengikat seperti polimer atau semen.

 

Fungsi dari floor hardener sendiri yaitu sebagai pemerkuat dan pengikat struktur pada lantai beton. Dengan begitu, lantai dapat menahan beban yang berat dan lebih tahan lama. Floor hardener akan menutup pori-pori lantai beton, sehingga resiko retak pada lantai beton dapat diminimalisir akibat penyerapan dan penguapan.

 

Epoxy Lantai

Istockphoto.com



 

Epoxy Lantai memberikan ketahanan yang sangat baik terhadap abrasi dan berbagai jenis kerusakan fisik. Lapisan epoxy mampu melindungi lantai dari goresan, tahan terhadap tekanan dan dampak berat yang sering terjadi di lingkungan industri, seperti pergerakan alat berat atau lalu lintas pejalan kaki yang padat.

 

Epoxy lantai juga memberikan kesan estetik untuk lantai beton. Selain memberikan kesan estetik, epoxy juga dapat meminimalisir terjadinya resiko slip akibat licinnya permukaan.

 

Finish Trowel

Finish trowel merupakan jenis finishing yang pengerjaanya menggunakan alat atau mesin trowel. Penerapan jenis tahap finishing ini berguna untuk menghaluskan permukaan lantai beton dengan penggunaan biaya yang lebih terjangkau. 

 

Pengerjaan ini membutuhkan tenaga kerja yang ahli dan profesional guna menghasilkan lantai beton dengan kualitas yang sempurna.


 

Acid Staining


 

Pewarnaan asam, yang juga dikenal sebagai acid staining, merupakan teknik yang digunakan untuk memberikan warna dan menciptakan efek pada lapisan permukaan beton. Proses ini melibatkan pengaplikasian asam dan reaksi kimia dengan beton, menghasilkan pola dan warna yang unik serta menarik.

 

Pewarnaan Dyeing

Istockphoto.com


 

Pewarnaan Dyeing merupakan jenis tahapan finishing dengan memberikan warna pada permukaan lantai beton yang dapat disesuaikan dengan selera. Warna atau dye kemudian akan menyerap ke dalam permukaan beton dan mampu dikontrol dengan baik untuk hasil akhirnya.

 

Textured Finishing

Istockphoto.com


 

Untuk menghasilkan tekstur pada permukaan lantai, Anda dapat menerapkan textured finishing. Jenis tahap finishing ini menerapkan teknik-teknik yang dapat menciptakan tekstur pada permukaan lantai dengan pola khusus. Tujuan dari jenis finishing ini yaitu memberikan daya cengkram yang baik dan meminimalisir resiko terjadinya slip.


 

Kesimpulan


 

Tahap finishing menjadi tahap yang penting untuk menentukan hasil dari pengerjaan pembuatan lantai beton. Terdapat berbagai jeni-jenis finishing lantai beton yang dapat Anda terapkan sesuai dengan kebutuhan dan perencanaan. Setiap jenis memiliki fungsi dan keunggulan masing-masing. 


 

***

 

Apabila Anda membutuhkan beton dengan mutu kualitas terbaik, Sobute hadir untuk membantu

 

PT. Sobute Global Indonesia, siap membantu dengan menyediakan dan menyuplai cairan pengeras beton berkualitas untuk hasil beton yang maksimal ke seluruh wilayah Indonesia.


Segera Hubungi Kami untuk info selengkapnya.

Baca selengkapnya...
240305bRgon8QBpfdzDG7LsjIO1FkxevSrThWAJc3Y2ZHM94maPXwVql0uNt6ECiUy.jpg

Mengenal Non Shrink Grout: Ini Pengertian, Fungsi, Dan Aplikasinya

4 March 2024

Apa itu Non shrink grout? Lalu apa fungsinya? Yuk kita bahas selengkapnya!

Non shrink grout merupakan bahan konstruksi khusus yang digunakan dalam berbagai aplikasi pembangunan dan infrastruktur. Grout mempunyai sifat unik sebagai bahan konstruksi yang tidak mudah menyusut saat mengering.

 

Pengertian Non Shrink Grout

istockphoto.com

Non shrink grout adalah bahan campuran khusus yang dirancang untuk mengisi celah dan retakan dalam konstruksi. Jenis ini digunakan untuk mengisi ruang antara elemen beton, baja, atau batu, seperti antara batang besi bertulang dan dinding beton, tiang pancang, atau elemen struktural lainnya.

Yang membedakannya dengan jenis konvensional adalah kemampuannya untuk tidak menyusut ketika proses mengering, dengan mempertahankan volume dan dimensinya setelah mengeras sepenuhnya.

Sifat ini sangat penting dalam kegiatan konstruksi, karena grout yang menyusut sangat bisa menyebabkan kerusakan struktural dan kinerja yang buruk. 

 

Fungsi Non Shrink Grout

istockphoto.com

Mengisi Ruang dan Celah

Seperti yang diungkapkan sebelumnya, fungsi utama non shrink grout adalah mengisi ruang dan celah dalam struktur konstruksi. Hal ini dilakukan untuk menguatkan dan memperbaiki integritas struktural, serta menghindari kerusakan karena adanya retakan atau keausan. 

Transfer Beban

Material ini juga berfungsi sebagai transfer beban. Grout dapat menyalurkan beban dari satu elemen struktural ke elemen lainnya dengan baik. Hasilnya, beban akan didistribusikan secara merata dan mencegah kerusakan atau kegagalan pada struktur bangunan. 

Stabilitas Dimensi

Dengan kemampuannya berkontribusi akan membuat struktur lebih stabil dan meminimalkan perubahan volume, akan membuat grout menjaga dimensi asli bangunan tanpa terjadi perubahan, seperti penyusutan. Ini akan membantu menjadi kekuatan dan kinerja struktur yang lebih baik. 

Tahan Terhadap Beban Dinamis

Non shrink grout juga dipasang dalam kondisi di mana struktur dapat menerima beban dinamis dengan baik, seperti getaran atau gempa bumi. Kemampuannya tidak mudah menyusut, akan tetap membuat bangunan kokoh dalam kondisi lingkungan yang ekstrem. 

 

Aplikasi Non Shrink Grout di Konstruksi 

istockphoto.com

Pondasi dan Tiang Pancang

Material ini sering digunakan untuk mengisi ruang di antara pondasi dan tiang pancang, demi meningkatkan keamanan dan kekuatan pondasi dan menstabilkan tiang pancang.

Konstruksi Jembatan

Pada pembangunan infrastruktur seperti jembatan, grout non shrink dapat digunakan untuk mengisi celah di antara beberapa elemen struktural, seperti kolom dan balok, serta untuk memperbaiki komponen yang mengalami kerusakan.

Perbaikan Struktural Bangunan 

Material ini juga digunakan dalam proyek perbaikan struktur untuk memperbaiki struktur bangunan yang rusak sebelumnya, dengan mengisi retakan dan mengembalikan integritas struktural. Umumnya seperti pada dinding beton, kolom, dan lainnya.

Konstruksi Pabrik 

Pabrik merupakan bangunan yang mudah mengalami perubahan suhu ekstrem dan beban mekanis yang berat. Grout non shrink juga sangat efektif untuk mengisi ruang antara mesin dan alas beton yang mampu meningkatkan kekuatan bangunan karena perubahan suhu dan getaran berlebihan.

Anchoring dan Doweling

Non-shrink grout juga berguna untuk alat berat, karena dapat memberi transfer beban dan pengikatan yang efektif. Fungsinya untuk stabilitas jangka panjang. 

 

Kesimpulan

Non shrink grout tentunya jadi bahan konstruksi penting dalam pembangunan yang lebih baik dan kokoh. Dengan kemampuannya tersebut, material ini akan menghasilkan stabilitas dan keamanan struktural yang terjaga. 

Kekuatan mekanisnya yang tinggi, kemampuan transfer beban yang baik, dan tahan terhadap beban dinamis membuatnya menjadi pilihan yang unggul dalam industri konstruksi modern.

Butuh beton berkualitas? PT. Sobute Global Indonesia jawabannya. 

Menyediakan produk pengeras beton berkualitas, untuk kebutuhan pondasi dan bangunan Anda. 

Butuh info lengkap? Hubungi Kami 

Baca selengkapnya...
240301AzaWJZgvqpitEUHCXy5VekLsh9norYMQd7SfIlFN461wK3BOR28muxcTb0jG.jpg

Menentukan Standar Pondasi Rumah? Ini Syarat Yang Perlu Anda Ketahui

1 March 2024

Sedang berencana membangun rumah? Jika iya, artikel ini wajib Anda baca, karena kita akan membahas salah satu bagian penting dalam proses membangun rumah, yakni pondasi. 

Pondasi bisa dikatakan sebagai bagian terpenting dalam sebuah bangunan, termasuk rumah. Pondasi berperan dalam menyalurkan beban dari struktur bangunan ke dalam tanah. Itu sebabnya sangat penting untuk memahami standar pondasi rumah yang tepat agar dapat diaplikasikan dengan baik. 

Seperti apa? Yuk kita bahas selengkapnya! 

 

Mengenal Standar Pondasi Rumah 

istockphoto.com

Ukuran standar pada pondasi rumah sudah sewajarnya dipahami sebelum mendirikan bangunan, seperti rumah lantai satu, salah satu jenis bangunan paling umum dibangun. 

 

Pemilihan pondasi yang sesuai dengan bangunan, tentu akan membuat struktur bangunan lebih kokoh dan tahan terhadap potensi kerusakan, seperti terjadi karena gempa bumi dan lainnya. 

 

Berdasarkan SK SNI T-15-1991-03 mengenai Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan, standar pondasi rumah dapat diartikan sebagai komponen struktur bangunan yang berfungsi menopang beban tekan aksial vertikal dengan tinggi dan sekurang-kurangnya tiga kali lipat dimensi lateral terkecil.

 

Umumnya, material yang digunakan adalah beton dan tulang besi, yang dipercaya dapat menahan tekanan dan tegangan bangunan.

 

Fungsi Pondasi dalam Bangunan

istockphoto.com

Mendistribusikan Beban

 

Pondasi bertugas untuk mendistribusikan berat dan tekanan bangunan ke dalam tanah. Tanah sendiri mempunyai daya dukung yang berbeda-beda, dan pondasi yang tepat akan membantu mencegah penurunan dan kerusakan pada sistem dasar tanah selama pembangunan. 

 

Stabilitas

 

Selain itu, pondasi juga akan memberikan stabilitas pada bangunan. Tanpa pondasi yang kuat dan stabil, bangunan lebih rentan mengalami pergerakan tanah, gempa bumi, atau perubahan suhu yang merusak struktur bangunan.

 

Isolator

 

Sebagai isolator, pondasi yang tepat akan mampu mengurangi transmisi getaran dan suara dari lingkungan sekitar, sehingga menjaga keamanan dan kenyamanan penghuni rumah.

 

Prinsip Umum Menentukan Pondasi Rumah

istockphoto.com

Standar pada pondasi sebuah bangunan berdasarkan pada pedoman teknis yang harus diikuti ketika merencanakan, merancang, dan membangun pondasi rumah. Walau setiap standar pondasi akan berbeda di tiap wilayah, berikut beberapa hal yang diperhatikan sebelum menentukan ukuran pondasi bangunan : 

 

Beban Hidup

 

Standar pondasi harus memperhitungkan berat bangunan, beban hidup seperti furnitur dan orang-orang yang berada di dalamnya, juga beberapa faktor sekitar, misalnya cuaca ekstrem. 

 

Daya Dukung Tanah

 

Jenis tanah di lokasi pembangunan juga sangat berpengaruh pada jenis dan ukuran pondasi yang dibutuhkan. Tanah dengan daya dukung rendah pasti akan cocok dengan jenis pondasi yang lebih besar dan lebih dalam pemasangannya. 

 

Kode Bangunan

 

Standar pondasi juga dipengaruhi dengan adanya kode bangunan lokal. Kode tersebut meliputi persyaratan minimum, kedalaman, jenis bahan yang digunakan dalam pondasi dan lainnya. 


 

Menentukan Ukuran Standar Pondasi Rumah

 

Kedalaman Pondasi 

 

Kedalaman pada pondasi harus sampai pada lapisan tanah paling stabil, agar dapat menancapkan tiang pondasi. Namun, ini menyebabkan ada banyak jenis kaki dan ukuran yang semuanya tergantung pada kondisi tanah di lokasi bangunan.

 

Lebar Pondasi

 

Lebar pondasi juga bervariasi dan semuanya tergantung pada jenis tanah. Untuk jenis tanah yang kokoh, pondasi akan lebih sempit ukurannya, namun pada tanah yang lebih lunak dengan daya dukung rendah, pondasi tetap akan lebih lebar.

 

Dinding Pondasi

 

Dinding pada pondasi juga mempunyai ketebalan yang bervariasi, tergantung jenis pondasinya. Umumnya, dinding akan memiliki ketebalan dari 8 sampai 12 inci. Akan tetapi, ukuran ini bisa lebih tebal jika pondasinya lebih besar.

 

Ukuran Umum Pondasi Rumah 

 

Untuk pondasi rumah 1 lantai, umumnya memiliki ukuran berkisar lebar 0,6 sampai 1 meter, dengan tinggi 0,5 sampai 0,7 meter, serta tebal 0,15 sampai 0,2 meter. Ukuran ini ditentukan dari luas dasar bangunan dan tebal pondasi dihitung dari beban struktur bangunan. 

 

Namun, perhatikan juga kondisi tanah sebagai lokasi pondasi dipasang. Jenis tanah liat akan berbeda tindakan dengan jenis tanah keras dan rawan longsor. Jadi perhitungkan kekuatan dan ketebalan yang dibutuhkan. 


 

Jenis-Jenis Pondasi Rumah

 

Pondasi Balok yakni jenis yang digunakan untuk bangunan berukuran kecil. Pondasi ini termasuk jenis pondasi dangkal yang berupa balok beton yang dipasang di atas permukaan tanah yang sudah dikeruk.

Pondasi Plat yaitu pondasi yang lebih tebal daripada pondasi balok dan kerap digunakan untuk bangunan bertingkat karena menutupi seluruh area bangunan.

Pondasi Tiang Pancang yakni pondasi yang digunakan saat kondisi tanah di bawah bangunan memiliki daya dukung rendah. Tiang pancang ditanam dalam tanah sampai mencapai lapisan lebih stabil.

Pondasi Cakar Ayam yaitu jenis pondasi untuk tanah lunak dan berlumpur. Pondasi ini terdiri dari pilar-pilar beton dari bawah pondasi untuk mendukung beban bangunan.

Pondasi Basement diterapkan untuk pondasi bangunan di kawasan beriklim ekstrem. Bangunan dengan jenis pondasi ini, seperti basement yakni ruangan bawah tanah yang dapat berfungsi sebagai ruangan multifungsi. 

Pondasi Retaining Wall yakni jenis pondasi untuk bangunan yang dibangun di area tanah miring, misalnya lereng pegunungan. 

 

Kesimpulan

Tentunya penjelasan di atas menyimpulkan jika pondasi menjadi bagian kunci sebuah bangunan kokoh dan tahan lama. 

Dengan pemahaman yang benar, standar pondasi rumah Anda bisa ditentukan dengan tepat dan efektif, termasuk jenis pondasi yang dipasang. Dengan begitu, Anda dapat memastikan pondasi rumah lebih kuat dan tahan lama serta aman untuk seluruh penghuni.

Butuh material beton terbaik? PT. Sobute Global Indonesia menyediakan segala kebutuhan beton dan pondasi. 

Percayakan suplai produk pengeras beton berkualitas, bersama kami. 

Butuh info lengkap? Hubungi Kami 

Baca selengkapnya...
2402297MbUhD89GfarTWlFXLV6imPEzBRy1SwH42C3v0qkOnKQYtogAZI5NspcxjJd.jpg

Apa Itu Aksesoris Bekisting? Ini Penjelasan Lengkapnya!

29 February 2024

Bekisting bisa dikatakan sebagai salah satu bagian penting dalam konstruksi bangunan. Fungsinya untuk membentuk cetakan temporary yang digunakan untuk mengatur dan mendukung beton cair hingga beton tersebut mengeras dan mencapai kekuatan yang cukup. 

Dalam penggunaanya, terdapat aksesoris bekisting yang menjadi komponen pendukung yang yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas dan mempermudah proses pembentukan bekisting.

Berikut ulasan lengkap mengenai fungsi hingga jenis-jenis aksesoris bekisting. 

 

Fungsi Aksesoris Bekisting

istockphoto.com

Beberapa fungsi utama aksesoris bekisting antara lain:

Pemberian Dukungan

Komponen ini seperti penyangga, balok, dan penopang digunakan untuk memberikan dukungan struktural kepada bekisting dan mencegah runtuhnya bekisting selama pengecoran beton.

Pemantapan Bentuk

Aksesoris bekisting juga membantu dalam mempertahankan bentuk yang diinginkan dari struktur yang akan dicor dengan presisi. Sehingga struktur bangunan akan lebih mudah diatur dan membantu membuat elemen-elemen bekisting tetap stabil. 

Pengurangan Perambatan Air

Mirip dengan karet tahan air, digunakan untuk menghindari perambatan air ke dalam bekisting yang dapat merusak permukaan beton.

Pemisah pada Beton

Aksesoris bekisting juga memungkinkan memisahkan bekisting dan permukaan beton, hal ini akan membuat permukaan beton lebih halus dan sempurna. 

Jenis-Jenis Aksesoris Bekisting

istockphoto.com

Penyangga (Shoring)

Penyangga digunakan untuk mendukung beban secara vertikal antara bekisting dan beton dalam proses pengecoran. Biasanya terbuat dari bahan seperti baja dan digunakan sesuai kebutuhan.

Balok Bantu (Strongback)

Balok bantu digunakan untuk mengurangi getaran yang dapat terjadi selama pengecoran beton. Selain itu, akan lebih menjaga bekisting agar tetap sejajar dan stabil.

Penopang (Brace)

Penopang berfungsi untuk memberikan dukungan lateral pada tekanan dari beton. Sehingga dapat mencegah pergeseran bekisting selama proses pengecoran.

Penutup Bekisting (Formwork Cover)

Penutup bekisting juga dapat melindungi permukaan beton yang baru dicor dari cuaca dan kondisi lingkungan yang ekstrim.

Penyegel Beton (Concrete Sealer)

Penyegel beton juga melindungi permukaan pada beton dari kerusakan karena faktor-faktor eksternal seperti air, debu, dan korosi.

 

Bagian-bagian Utama Aksesoris Bekisting

istockphoto.com

Kepala Penyangga (Shoring Head)

Kepala penyangga merupakan bagian atas dari penyangga dan berfungsi sebagai penopang utama untuk beban bekisting.

Balok Bantu (Strongback Beam)

Balok bantu adalah komponen horisontal yang digunakan untuk mengurangi deformasi pada bekisting.

Penopang Lateral (Lateral Brace)

Penopang lateral adalah komponen yang memberikan dukungan lateral dan membantu menjaga kestabilan bekisting.

Pemasangan Cetakan (Formwork Fastening)

Meliputi baut, sekrup, dan lainnya yang digunakan untuk menghubungkan bagian-bagian bekisting dan memastikan terpasang dengan baik.

 

Kesimpulan 

Berbagai jenis aksesoris bekisting yang berbeda dan sesuai fungsi memiliki peran khusus dalam proses pembangunan. Memahami bagian-bagiannya adalah kunci untuk mencapai hasil yang baik dalam proyek konstruksi. Dengan penggunaan yang tepat, aksesoris bekisting dapat membantu memastikan keberhasilan dan kualitas konstruksi yang baik.

Butuh material beton terbaik? PT. Sobute Global Indonesia menyediakan segala kebutuhan beton dan pondasi. 

Percayakan suplai produk pengeras beton berkualitas, bersama kami. 

Butuh info lengkap? Hubungi Kami 

Baca selengkapnya...
Your Message Has Been Sent..