Sedang berencana membangun rumah? Jika iya, artikel ini wajib Anda baca, karena kita akan membahas salah satu bagian penting dalam proses membangun rumah, yakni pondasi.
Pondasi bisa dikatakan sebagai bagian terpenting dalam sebuah bangunan, termasuk rumah. Pondasi berperan dalam menyalurkan beban dari struktur bangunan ke dalam tanah. Itu sebabnya sangat penting untuk memahami standar pondasi rumah yang tepat agar dapat diaplikasikan dengan baik.
Seperti apa? Yuk kita bahas selengkapnya!
Mengenal Standar Pondasi Rumah
Ukuran standar pada pondasi rumah sudah sewajarnya dipahami sebelum mendirikan bangunan, seperti rumah lantai satu, salah satu jenis bangunan paling umum dibangun.
Pemilihan pondasi yang sesuai dengan bangunan, tentu akan membuat struktur bangunan lebih kokoh dan tahan terhadap potensi kerusakan, seperti terjadi karena gempa bumi dan lainnya.
Berdasarkan SK SNI T-15-1991-03 mengenai Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan, standar pondasi rumah dapat diartikan sebagai komponen struktur bangunan yang berfungsi menopang beban tekan aksial vertikal dengan tinggi dan sekurang-kurangnya tiga kali lipat dimensi lateral terkecil.
Umumnya, material yang digunakan adalah beton dan tulang besi, yang dipercaya dapat menahan tekanan dan tegangan bangunan.
Fungsi Pondasi dalam Bangunan
Mendistribusikan Beban
Pondasi bertugas untuk mendistribusikan berat dan tekanan bangunan ke dalam tanah. Tanah sendiri mempunyai daya dukung yang berbeda-beda, dan pondasi yang tepat akan membantu mencegah penurunan dan kerusakan pada sistem dasar tanah selama pembangunan.
Stabilitas
Selain itu, pondasi juga akan memberikan stabilitas pada bangunan. Tanpa pondasi yang kuat dan stabil, bangunan lebih rentan mengalami pergerakan tanah, gempa bumi, atau perubahan suhu yang merusak struktur bangunan.
Isolator
Sebagai isolator, pondasi yang tepat akan mampu mengurangi transmisi getaran dan suara dari lingkungan sekitar, sehingga menjaga keamanan dan kenyamanan penghuni rumah.
Prinsip Umum Menentukan Pondasi Rumah
Standar pada pondasi sebuah bangunan berdasarkan pada pedoman teknis yang harus diikuti ketika merencanakan, merancang, dan membangun pondasi rumah. Walau setiap standar pondasi akan berbeda di tiap wilayah, berikut beberapa hal yang diperhatikan sebelum menentukan ukuran pondasi bangunan :
Beban Hidup
Standar pondasi harus memperhitungkan berat bangunan, beban hidup seperti furnitur dan orang-orang yang berada di dalamnya, juga beberapa faktor sekitar, misalnya cuaca ekstrem.
Daya Dukung Tanah
Jenis tanah di lokasi pembangunan juga sangat berpengaruh pada jenis dan ukuran pondasi yang dibutuhkan. Tanah dengan daya dukung rendah pasti akan cocok dengan jenis pondasi yang lebih besar dan lebih dalam pemasangannya.
Kode Bangunan
Standar pondasi juga dipengaruhi dengan adanya kode bangunan lokal. Kode tersebut meliputi persyaratan minimum, kedalaman, jenis bahan yang digunakan dalam pondasi dan lainnya.
Menentukan Ukuran Standar Pondasi Rumah
Kedalaman Pondasi
Kedalaman pada pondasi harus sampai pada lapisan tanah paling stabil, agar dapat menancapkan tiang pondasi. Namun, ini menyebabkan ada banyak jenis kaki dan ukuran yang semuanya tergantung pada kondisi tanah di lokasi bangunan.
Lebar Pondasi
Lebar pondasi juga bervariasi dan semuanya tergantung pada jenis tanah. Untuk jenis tanah yang kokoh, pondasi akan lebih sempit ukurannya, namun pada tanah yang lebih lunak dengan daya dukung rendah, pondasi tetap akan lebih lebar.
Dinding Pondasi
Dinding pada pondasi juga mempunyai ketebalan yang bervariasi, tergantung jenis pondasinya. Umumnya, dinding akan memiliki ketebalan dari 8 sampai 12 inci. Akan tetapi, ukuran ini bisa lebih tebal jika pondasinya lebih besar.
Ukuran Umum Pondasi Rumah
Untuk pondasi rumah 1 lantai, umumnya memiliki ukuran berkisar lebar 0,6 sampai 1 meter, dengan tinggi 0,5 sampai 0,7 meter, serta tebal 0,15 sampai 0,2 meter. Ukuran ini ditentukan dari luas dasar bangunan dan tebal pondasi dihitung dari beban struktur bangunan.
Namun, perhatikan juga kondisi tanah sebagai lokasi pondasi dipasang. Jenis tanah liat akan berbeda tindakan dengan jenis tanah keras dan rawan longsor. Jadi perhitungkan kekuatan dan ketebalan yang dibutuhkan.
Jenis-Jenis Pondasi Rumah
Pondasi Balok yakni jenis yang digunakan untuk bangunan berukuran kecil. Pondasi ini termasuk jenis pondasi dangkal yang berupa balok beton yang dipasang di atas permukaan tanah yang sudah dikeruk.
Pondasi Plat yaitu pondasi yang lebih tebal daripada pondasi balok dan kerap digunakan untuk bangunan bertingkat karena menutupi seluruh area bangunan.
Pondasi Tiang Pancang yakni pondasi yang digunakan saat kondisi tanah di bawah bangunan memiliki daya dukung rendah. Tiang pancang ditanam dalam tanah sampai mencapai lapisan lebih stabil.
Pondasi Cakar Ayam yaitu jenis pondasi untuk tanah lunak dan berlumpur. Pondasi ini terdiri dari pilar-pilar beton dari bawah pondasi untuk mendukung beban bangunan.
Pondasi Basement diterapkan untuk pondasi bangunan di kawasan beriklim ekstrem. Bangunan dengan jenis pondasi ini, seperti basement yakni ruangan bawah tanah yang dapat berfungsi sebagai ruangan multifungsi.
Pondasi Retaining Wall yakni jenis pondasi untuk bangunan yang dibangun di area tanah miring, misalnya lereng pegunungan.
Kesimpulan
Tentunya penjelasan di atas menyimpulkan jika pondasi menjadi bagian kunci sebuah bangunan kokoh dan tahan lama.
Dengan pemahaman yang benar, standar pondasi rumah Anda bisa ditentukan dengan tepat dan efektif, termasuk jenis pondasi yang dipasang. Dengan begitu, Anda dapat memastikan pondasi rumah lebih kuat dan tahan lama serta aman untuk seluruh penghuni.
Butuh material beton terbaik? PT. Sobute Global Indonesia menyediakan segala kebutuhan beton dan pondasi.
Percayakan suplai produk pengeras beton berkualitas, bersama kami.
Butuh info lengkap? Hubungi Kami