Zaman sekarang, beton merupakan sebuah material yang pasti digunakan dalam setiap proyek konstruksi, entah itu rumah, gedung, jalan raya, maupun jembatan.
Fungsi utama beton yaitu berfungsi sebagai bahan bangunan utama yang memberikan kekuatan struktural dan daya tahan terhadap beban, serta memberikan stabilitas dan kekokohan pada struktur bangunan.
Baca Juga: Mengenal Jenis & Fungsi Penting Struktur Beton pada Bangunan
Perlu diketahui bahwa, ternyata ada lho beton yang ramah terhadap lingkungan. Apa yang membedakan beton ramah lingkungan dengan beton konvensional? Yuk temukan jawabanya pada pembahasan artikel kali ini.
Beton Ramah Lingkungan Vs Beton Konvensional
Beton ramah lingkungan, dibandingkan dengan beton konvensional, menawarkan sejumlah keunggulan signifikan dalam aspek keberlanjutan dan dampak lingkungan. Perlu Anda ketahui bahwa Beton ramah lingkungan, seringkali disebut sebagai "green concrete”.
Dibanding beton konvensional, beton ramah lingkungan atau green concrete memiliki perbedaan dari bahan baku pembuatannya. Selain itu proses produksinya cenderung lebih efisien dan tidak begitu menimbulkan dampak pada lingkungan.
Meskipun begitu, kinerja dari beton ramah lingkungan juga tidak dapat diremehkan. Karena beton jenis ini juga memiliki sifat ketahanan yang baik.
Material dari Beton Ramah Lingkungan
Beton ramah lingkungan atau green concrete dapat disebut sebagai jenis beton yang ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan yang lebih berkelanjutan dan dapat meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Adapun bahan atau material pada pembuatan beton ramah lingkungan yakni sebagai berikut.
Fly Ash
Salah satu bahan utama dari pembuatan beton ramah lingkungan yaitu abu terbang atau fly ash. Fly ash dibuat dari kumpulan debu terbang yang dapat digunakan sebagai material pengganti dari semen portland. Fly ash digunakan untuk tidak hanya mengurangi emisi karbon namun material ini juga mendukung beton untuk memiliki sifat ketahanan kimia yang lebih baik.
Calcined Clay
Calcined clay merupakan salah satu material yang dihasilkan dari hasil pengolahan tanah liat yang dipanaskan. Material ini menjadi salah satu material yang juga digunakan untuk menggantikan peran semen portland. Material ini juga mendukung bobot beton yang lebih ringan namun dengan penggunaan bahan yang lebih sedikit.
Geopolimer
Material satu ini merupakan salah satu yang berperan dalam menghasilkan beton ramah lingkungan. Geopolimer dibuat melalui reaksi kimia antara material pozzolan, seperti abu terbang, dan larutan alkali, seperti natrium hidroksida dan natrium silikat.
Penggunaan geopolimer tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas. Sehingga penggunaan bahan ini tentu menjadi bentuk upaya dalam menghasilkan pembangunan yang berkelanjutan.
Cenosphere
Cenosphere, merupakan partikel ringan yang diperoleh dari abu terbang, memberikan kontribusi positif pada karakteristik beton. Saat cenosphere dicampurkan ke dalam beton, dampaknya adalah pengurangan berat beton tanpa mengurangi kekuatan strukturalnya.
Material Daur Ulang
Pada pembuatan green concrete, material daur ulang menjadi bahan pendukung karena menggunakan agregat atau pengisi daur ulang dan serat daur ulang. Meskipun bahan daur ulang, namun material ini juga dapat menambah kekuatan tarik pada beton serta mendukung sifat perbaikan sifat reologi.
Dampak Penggunaan Beton Ramah Lingkungan
Tentu saja penggunaan beton ramah lingkungan pada suatu proyek bangunan memiliki dampak tersendiri. Penggunaan beton ramah lingkungan memiliki sejumlah dampak positif yang berdampak pada keberlanjutan lingkungan. Berikut ini adalah beberapa dampak positif dari penggunaan beton ramah lingkungan.
Meminimalisir Emisi CO2
Pengurangan emisi karbon adalah salah satu dampak positif yang signifikan dari penggunaan beton ramah lingkungan. Beton konvensional yang umumnya menggunakan semen Portland memiliki kontribusi besar terhadap emisi karbon dioksida dalam industri konstruksi.
Sebagai alternatif, beton ramah lingkungan, seperti beton geopolimer atau beton dengan penggunaan bahan tambah alternatif, dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan sebagian penggunaan semen Portland.
Dengan mengurangi ketergantungan pada semen Portland, beton ramah lingkungan membantu menekan emisi karbon dari industri konstruksi.
Penggunaan Sumber Daya Alam yang Lebih Efisien
Sebagai alternatif, beton ramah lingkungan seringkali melibatkan penggunaan bahan tambah alternatif atau limbah industri sebagai pengganti sebagian atau seluruh semen Portland. Dengan mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas, beton ramah lingkungan membantu mendukung konsep pembangunan berkelanjutan.
Kinerja Konstruksi yang Lebih Meningkat
Penggunaan bahan alternatif seperti serat daur ulang dapat memberikan peningkatan signifikan dalam performa beton, termasuk meningkatkan ketahanan terhadap keretakan dan kelelahan. Efeknya, struktur konstruksi pada suatu bangunan akan memiliki daya tahan dan umur pakai yang lebih lama, lebih tahan risiko retakan, dan memiliki masa pakai bangunan secara keseluruhan.
Kesimpulan
Beton ramah lingkungan atau green concrete menjadi salah satu solusi bagi Anda yang ingin memiliki sebuah bangunan dengan penggunaan material yang ramah lingkungan. Meskipun menggunakan bahan daur ulang, namun kualitas dan ketahanannya bukanlah suatu hal yang dapat diremehkan.
***
Temukan produk cairan pengeras beton berkualitas di Sobute. PT Sobute Global Indonesia, siap memenuhi kebutuhan cairan pengeras beton berkualitas ke seluruh wilayah Indonesia.
Segera Hubungi kami untuk info lengkapnya.