Pengujian banyak dilakukan untuk mengetes kelayakan beton. Salah satunya uji aliran beton.
Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan kerja dan konsistensi beton segar, sebagai faktor utama dalam memastikan struktur yang stabil dan kuat.
Mari kita bahas seperti apa uji aliran beton dan bagaimana hasilnya mempengaruhi kualitas dan keselamatan konstruksi.

Pengertian Uji Aliran Beton
Uji aliran beton adalah salah satu metode pengujian yang digunakan untuk mengukur kemampuan dan kualitas beton segar dalam mengalir dan menyebar di bawah pengaruh gaya gravitasi.
Pengujian tersebut kerap digunakan pada beton dengan tingkat workability yang lebih tinggi, seperti beton self-compacting atau beton slump tinggi.
Fungsi Uji Aliran Beton
- Pengujian dilakukan untuk menentukan tingkat fluiditas dan kualitas beton dalam menyebar tanpa pemadatan mekanis.
- Mengukur kestabilan campuran beton pada segregasi dan bleeding.
- Melihat kesesuaian beton sebelum digunakan.
- Memastikan beton memiliki konsistensi sesuai spesifikasi untuk konstruksi.

Beberapa Metode Uji Aliran Beton
Flow Table Test (Uji Meja Getar)
Metode yang satu ini dilakukan dengan penggunaan meja uji getar untuk menghitung perubahan diameter beton segar setelah dilakukan getaran.
Prosedur pengujiannya dilakukan dengan menggunakan flow table, cetakan berbentuk kerucut terpancung. Beton kemudian dimasukkan dalam cetakan dengan beton dalam dua lapisan, lalu padatkan setiap lapisan. Angkat cetakan secara perlahan sampai beton mengalir.
Pengujian dilakukan dengan melihat getaran pada meja uji dalam waktu tertntu dan diameter akhir beton diukur setelah penyebaran.
Slump Flow Test
Uji ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh beton segar menyebar tanpa tekanan eksternal.
Prosedur dilakukan menggunakan slump cone dengan permukaan datar yang tidak menyerap air. Beton diisi pada slump cone tanpa pemadatan mekanis, kemudian angkat slump cone secara perlahan dan biarkan beton menyebar.
Beton dengan slump flow yang besar akan menunjukkan fluiditas yang baik, sedangkan nilai yang kecil menunjukkan beton kurang mengalir.
L-Box Test
Metode yang satu ini digunakan untuk melihat kemampuan beton mengalir dari celah sempit, seperti jenis self-compacting.
Beton akan dituang pada alat uji L-Box. Setelah dilepas, beton dibiarkan mengalir ke sisi horizontal. Rasio ketinggian beton di sisi akhir dibandingkan dengan ketinggian awal digunakan sebagai indikator kemampuan aliran.

Faktor yang Mempengaruhi Aliran Beton
- Komposisi campuran pada beton, misalnya bahan agregat kasar dan halus, air, dan semen.
- Kadar air yang tinggi namun dapat menyebabkan segregasi.
- Jenis dan ukuran proporsi agregat yang bisa meningkatkan kemampuan aliran.
- Penggunaan aditif yang bisa meningkatkan aliran beton.
- Perubahan suhu dan waktu setelah pencampuran.
Kesimpulan
Uji aliran beton menjadi pengujian penting dalam industri konstruksi untuk menilai workability dan kualitas beton segar. Metode ini diperlukan untuk mengevaluasi kemampuan beton dalam menyebar dan mengalir.
Dengan standar pengujian yang tepat, kualitas beton dapat dikontrol dengan lebih baik, sehingga menghasilkan struktur bangunan kuat dan kokoh.
Sobute Global Indonesia menghadirkan beton terbaik.
Bersama tenaga ahli berpengalaman dalam memproduksi dan menyuplai admixture untuk berbagai proyek di Indonesia, kami siap melayani kebutuhan Anda.
Hubungi disini!