Pembuatan beton saat ini dibutuhkan pengetahuan dan pengembangan teknologi untuk menciptakan inovasi baru berkarakteristik dan punya kualitas bagus. Beton jenis ini disebut sebagai beton kinerja tinggi.
Untuk proses pembuatan, tentu diperhatikan bahan campurannya, seperti semen. Penggunaan semen dengan jumlah banyak terkadang terkendala biaya yang tinggi dan berdampak buruk bagi lingkungan.
Sebagai bahan alternatif, digunakan abu sekam padi.
Sekam padi menjadi bagian dari limbah pertanian, ternyata dapat diolah menjadi abu dengan nilai guna yang signifikan, khususnya untuk konstruksi. Selain ramah lingkungan, penggunaan abu sekam padi dalam beton juga menawarkan berbagai manfaat teknis.
Apa saja? Mari kita bahas manfaat penggunaan abu sekam padi dalam beton dan hal-hal yang perlu diperhatikan.
Apa Itu Abu Sekam Padi dalam Campuran Beton?
Abu sekam padi adalah hasil dari sisa pembakaran sekam padi yang menjadi abu dan menghilangkan zat organik dan menghasilkan material berbasis silika amorf.
Proses pembakaran ini juga menciptakan perubahan struktur pada tingkat pozzolan dan kehalusan butiran. Abu sekam tergolong bahan
pozzolan alami dengan kandungan senyawa silika (SiO2). Walau bukan sebagai bahan perekat seperti semen, namun saat kondisi abu lebih halus, jika bereaksi dengan air dan kapur pada suhu normal akan lebih padat dan tidak larut dalam air (Tjokrodimuljo, 1996).
Kandungan silika juga berperan sebagai bahan pengisi atau bahan tambahan dalam campuran beton. Sehingga meningkatkan sifat mekanis beton dan mengurangi dampak lingkungan dari limbah konstruksi.
Manfaat Abu Sekam Padi dalam Beton
- Meningkatkan kekuatan beton abu sekam karena kandungan silika dan pozzollan yang tinggi. Silika bereaksi dengan kalsium hidroksida dalam proses hidrasi semen, membentuk kalsium silikat hidrat yang dapat menambah kekuatan dan tarik beton.
- Pemakaian abu sekam sebagai pengganti semen dalam adukan beton dapat mengurangi penggunaan semen. Hal ini akan membantu menekan biaya produksi, karena bahan ini termasuk material dengan harga yang relatif mahal.
- Penggunaan abu sekam dinilai lebih ramah lingkungan. Pengurangan penggunaan semen juga berarti menekan emisi karbon dioksida yang dihasilkan selama proses produksi semen.
- Abu sekam punya sifat tahan pada korosi sehingga ketahanan material lebih tinggi dan cocok digunakan dalam lingkungan yang agresif, seperti kawasan pantai atau air tanah.
- Struktur mikro beton abu sekam padi yang kedap air memberikan ketahanan yang lebih baik terhadap serangan sulfat, masuknya klorida, karbonasi, dan lainnya.
- Kepadatan beton yang mengandung abu sekam padi serupa dengan beton berat normal, karenanya, abu sekam padi juga dapat digunakan untuk aplikasi tujuan umum.
- Abu sekam dapat mengisi pori-pori mikro dalam campuran beton, sehingga membuat struktur lebih rapat.
Kekurangan Abu Sekam Padi
Penggunaan abu sekam padi pada beton kinerja tinggi bisa mengurangi nilai workabilitas beton. Semakin besar pemakaian abu sekam, semakin rendah nilai workabilitas beton.
Penurunan workabilitas ini disebabkan karena abu sekam juga menjadi material bersifat penyerap air, sehingga sebagian air dalam adukan beton diserap oleh abu sekam. Oleh karena itu, campuran pengurang air harus digunakan untuk mendapatkan beton yang dapat digunakan untuk kemudahan penempatan dan pemadatan beton.
Pembuatan dan Penggunaan Abu Sekam Padi
Sekam padi memiliki kandungan sekitar 75% bahan organik dan 25% berat sekam lainnya mengalami pembakaran dalam suhu 500–700°C dan menjadi abu. Abu tersebut yang kemudian dinamakan abu sekam padi.
Sebagai Pengganti bahan semen, abu sekam menggantikan 10–20% berat semen dalam campuran beton. Sebagai bahan tambahan, abu sekam memperbaiki sifat-sifat tertentu pada beton.
Proses pencampuran abu sekam digunakan dengan dicampur bersama agregat kasar dan halus, serta air lalu diaduk dengan mixer beton agar lebih merata untuk memastikan distribusi abu sekam lebih seragam.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
- Perhatikan kualitas abu sekam dalam proses pembakaran. Pembakaran yang tidak sempurna akan menghasilkan abu dengan karbon yang tinggi, sehingga mengurangi efektivitasnya pada beton.
- Proporsi penggunaan abu sekam dalam campuran beton harus diperhatikan. Penggunaan yang berlebihan akan menghasilkan beton kaku. Sebaliknya, jika proporsinya terlalu sedikit, manfaatnya tidak akan optimal.
- Pengerasan abu sekam dapat memperlambat waktu pengerasan pada beton. Jadi, pertimbangkan penggunaan pada proyek dengan jadwal pengerjaan yang ketat. Penggunaan rasio air-semen dan bahan tambahan lainnya bisa menjadi solusi.
- Diperlukan pengujian sebelum digunakan, campuran beton dengan abu sekam harus dianalisa untuk memastikan sifat mekanis dan kinerjanya memenuhi standar yang diharapkan.
- Pengolahan abu sekam harus bebas dari kontaminasi dan diolah dengan baik demi mencegah reaksi buruh pada beton.
Kesimpulan
Penggunaan abu sekam padi dalam beton bisa dikatakan sebagai inovasi yang kuat dan ramah lingkungan. Walau begitu, penggunaannya perlu perhatian khusus dalam proses pengolahan.
Pengembangan abu sekam juga berpotensi mendukung pembangunan berkelanjutan, serta membuka peluang baru untuk memanfaatkan limbah pertanian secara optimal.
Jika Anda membutuhkan beton dengan kualitas tinggi, Sobute hadir untuk membantu.
PT. Sobute Global Indonesia siap membantu Anda dengan menyuplai produk pengeras beton berkualitas ke seluruh wilayah Indonesia.
Butuh info lebih lanjut? Segera Hubungi kami.