Umumnya, dalam tahap pembangunan terdiri dari pembangunan struktur atas dan struktur bawah. Untuk struktur bawah, terdiri dari bagian di bawah tanah, atau yang populer disebut pondasi.
Menurut Hardiyatmo, H.C. (2002:79) pondasi merupakan komponen struktur terendah dari bangunan yang meneruskan beban bangunan ke tanah atau batuan di bawahnya.
Baca Juga: Ini Cara Jitu Membuat Pondasi Rumah Yang Tahan Gempa
Secara umum, pondasi terdiri dari dua jenis, yakni pondasi dangkal dan pondasi dalam. Kali ini, kita akan membahas apa pondasi dalam dan jenisnya.
Apa saja? Ini penjelasannya!
Apa Itu Pondasi Dalam?
Pondasi dalam merupakan pondasi yang dapat menerima beban bangunan yang besar dan meneruskan beban bangunan ke tanah keras atau batuan yang sangat dalam atau jauh di bawah permukaan tanah.
Penggunaan pondasi jenis ini juga dipengaruhi beban struktural dan kondisi permukaan tanah. Pondasi dalam digunakan pada permukaan tanah di kedalaman lebih dari 3 meter di bawah permukaan tanah.
Jenis – Jenis Pondasi Dalam
Building Structure 15
Berikut beberapa jenis pondasi dalam yang sering digunakan:
a. Pondasi Sumuran atau Pier Foundation
Pondasi sumuran merupakan pondasi yang tersusun atas pipa beton yang ditanam dalam tanah membentuk sumur dan dicor di tempat dengan bahan batu belah dan beton sebagai isinya.
Pondasi sumuran terbuat dari beton bertulang atau beton pracetak, yang dipakai pada bangunan jembatan di Indonesia dari silinder beton bertulang berdiameter 250 cm, 300 cm, 350 cm, dan 400 cm.
Hardiyatmo, H.C. (2002:80) memaparkan perbedaan pondasi sumuran dengan pondasi dangkal yang terdapat dalam nilai kedalaman (Df) dibagi lebarnya (B).
Dimana,perhitungan pondasi sumuran adalah Df/B > 4, dan untuk pondasi dangkal adalah Df/B ≤ 1.
b. Pondasi Bored Pile
Pondasi Bored Pile sendiri merupakan bentuk pondasi yang didirikan dalam permukaan tanah pada kedalaman tertentu.
Pondasi ditempatkan hingga kedalamanan yang dibutuhkan dengan cara melobangi dan di bor dengan alat khusus. Setelah mencapai kedalaman yang dimaksud, kemudian dipasang begisting dari plat besi, lalu dimasukkan ke rangka besi pondasi yang sudah dirakit sebelumnya, dilakukan pengecoran terhadap lobang tersebut.
Jenis pondasi bore pile digunakan untuk mendukung beban bangunan dengan mengandalkan daya dukung pondasi di tanah keras dan hambatan lekat yang terjadi pada permukaan tiang yang tidak rata karena pengecoran di tempat.
c. Tiang Pancang atau Spun Pile
Pondasi jenis ini adalah struktur bawah pondasi yang berguna untuk meneruskan, memindahkan atau mentransferkan beban dari struktur atas ke lapisan tanah keras yang dalam.
Secara umum, kebanyakan tiang pancang langsung dipancangkan ke dalam tanah secara tegak lurus ke dalam tanah, namun jika dibutuhkan untuk menahan beban horizontal, tiang pancang dapat dipasang miring atau batter pile.
Sardjono (1996:1) mengungkapkan bahwa pemakaian tiang pancang digunakan untuk pondasi bangunan dengan tanah dasar di bawah bangunan tersebut tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk menopang berat bangunan dan bebannya, atau apabila tanah keras memiliki daya dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan dan bebannya letaknya sangat dalam.
Ini dua jenis tiang pancang berdasarkan cara pemindahan beban :
Point bearing pile (end bearing pile)
Merupakan tiang pancang dengan tahanan ujung yang meneruskan beban bangunan lewat ujung pondasi ke tanah keras.
Friction pile
Merupakan tiang pancang yang meneruskan beban bangunan ke tanah melalui gesekan kulit tiang dengan tanah disekitarnya.
Kesimpulan
Tiap jenis pondasi digunakan sesuai fungsi dan kebutuhan bangunan, termasuk untuk pondasi dalam. Semoga artikel ini bermanfaat ya!
Memiliki proyek dengan kebutuhan beton maupun pondasi untuk konstruksinya? Anda tidak perlu khawatir! Serahkan semuanya pada PT. Sobute Global Indonesia.
Memiliki tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman dalam produksi maupun menyuplai produk pengeras beton berkualitas, Sobute siap untuk melayani semua kebutuhan konsumen di Indonesia.