Tie rod atau batang penghubung berfungsi dapat menjaga kestabilan dan kekutaan pada struktur bangunan. Ada berbagai jenis tie rod, dua diantaranya adalah yang umum digunakan, yakni tie rod konvensional dan model hybrid.
Apa saja perbedaan signifikan dari Tie rod konvensional vs Model hybrid? Yuk simak artikel ini sampai selesai ya!
A. Tie Rod Konvensional
Tie rod konvensional adalah sistem atau elemen struktur berbahan kuat seperti baja, yang terdiri dari batang pengikat untuk menjaga ketahanan struktur konstruksi.
Baca Juga: Pahami Jenis & Fungsi Struktur Beton pada Bangunan
Tie rod konvensional umumnya terbuat dari baja yang kokoh dan tahan lama. Fungsi utama tie rod jenis ini sama dengan penggunaan tie rod lainnya, namun kemudahan dan biaya pemasangan lebih simpel dan terjangkau.
Kelebihan Tie Rod Konvensional
- Lebih sederhana dan mudah dalam instalasi, sehingga menjadi salah satu jenis tie rod yang banyak digunakan untuk proyek-proyek konstruksi.
- Lebih tahan lama karena berbahan baja, sehingga jenis konvensional dapat menangani beban berat dalam penggunaan jangka panjang.
- Perawatan lebih relatif mudah dan biaya perbaikan lebih terjangkau.
2. Model Hybrid
Model hybrid pada jenis tie rod merupakan elemen yang menggabungkan beragam jenis material, seperti serat karbon dan baja atau bahan lainnya. Penggunaan batang sambungan ini meningkatkan ketahanan gempa dan beban berat pada bangunan.
Keunggulan Model Hybrid
- Lebih efisien dan fleksibel pada desain dan konsep konstruksi karena penggunaan material yang beragam.
- Kontrol pada berat struktur karena penggunaan material serat karbon yang bisa meningkatkan ketahanan akan gempa bumi, dengan pengontrolan berat yang lebih baik dan sesuai standar.
- Kekuatan tinggi diperoleh dari penggunaan berbagai material terbaik dan berkualitas tinggi. Hal ini membuat tie rod model hybrid memiliki tingkat ketahanan yang lebih tinggi dari jenis konvensional.
3. Tie Rod Konvensional vs Model Hybrid
Ketahanan pada Gempa Bumi
Jenis konvensional memberikan ketahanan yang baik terhadap getaran yang disebabkan gempa. Namun, kekuatannya terbatas sesuai kualitas material baja yang digunakan.
Sementara jenis Hybrid lebih unggul dalam ketahanan tinggi saat terjadinya gaya lateral selama gempa bumi. Penggunaan serat karbon atau bahan lainnya, bisa menambah daya penyerapan energi yang mampu mengurangi getaran gempa.
Dalam Hal Keamanan Struktural
Jenis Konvensional memiliki sistem keamanan konstruksi jangka panjang. Namun, bisa terkena korosi atau aus dari material baja yang digunakan.
Untuk Model Hybrid, material yang digunakan tak hanya aman namun tidak mudah korosi atau aus.
Sistem Perawatan
Untuk perawatan, jenis Konvensional lebih mudah dalam perawatan dibandingkan dengan jenis Model hybrid yang lebih butuh perawatan khusus sesuai material yang digunakan.
Pengaruh pada Lingkungan
Konvensional diproses dengan bahan baja yang disebut-sebut dapat di daur ulang, walau sampai saat ini, jenis tie rod ini dinilai kurang ramah lingkungan.
Sementara pada jenis Hybrid dengan beragam material pembuat, lebih ramah lingkungan, khususnya jika diolah dari bahan mudah daur ulang.
Penerapan pada Konstruksi
Tie Rod Konvensional lebih pas untuk proyek konstruksi dengan biaya yang lebih terjangkau. Namun, Model hybrid perlu biaya besar di awal karena biasanya pengaplikasiannya pada bangunan besar.
Kesimpulan
Kedua jenis tie rod, konvensional atau model hybrid memiliki keunggulan yang dapat digunakan sesuai kebutuhan. Jenis konvensional cenderung lebih kuat namun dengan material pembuat terbatas dibanding model hybrid, yang lebih unggul dalam sisi ketahanan pada serangan gempa bumi.
***
Butuh beton berkualitas tinggi? PT. Sobute Global Indonesia jawabannya.
Menyediakan produk pengeras beton berkualitas, untuk kebutuhan pondasi dan bangunan Anda.