Sejauh mana pemahaman Anda tentang tabel konversi umur beton? Tidak dimungkiri, beton memang menjadi material bangunan yang sangat kuat dan kokoh. Namun, komponen ini juga memiliki batasan umur, sehingga harus diperkuat dalam beberapa tahun ke depan.
Atas dasar itu, mengetahui tabel konversi umur beton adalah hal yang penting. Tujuannya, tentu agar bisa mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memperkuat beton agar umurnya semakin panjang.
Sebelum lebih lanjut tentang mengetahui tabel konversi umur beton, Anda perlu terlebih dahulu pengelompokan mutu beton itu sendiri. Cek selengkapnya di bawah ini!
Sekilas Tentang Klasifikasi Mutu Beton
Mutu beton terbagi menjadi 3, yaitu kelas I, kelas II, dan kelas III. Masing-masing klasifikasi beton memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Berikut ini penjelasannya:
Mutu Beton Kelas I
Ini adalah beton kelas paling rendah yang biasanya digunakan dalam pembuatan konstruksi jalanan. Beberapa contoh beton dengan mutu kelas I, seperti K-100, K-125, K-150, K-175, dan K-200.
Mutu Beton Kelas II
Ini adalah beton kelas menengah yang umumnya digunakan untuk membangun rumah bertingkat dua atau tiga. Beberapa contoh beton dengan mutu kelas II, misalnya K-225, K-250, dan K275.
Mutu Beton Kelas III
Ini adalah beton yang sering digunakan untuk konstruksi area parkir kendaraan berat, seperti tronton, truk, atau dijadikan landasan pesawat. Beberapa contoh beton dengan mutu kelas III, misalnya K-325, K-350, K-450, dan K-500.
Baca Juga: Mengenal 5 Jenis Beton Populer di Dunia Konstruksi
Mengenal Tabel Konversi Umur Beton
Penting untuk diingat, menghitung umur beton sebaiknya tidak dilakukan pada hari pertama beton tersebut dibuat. Hal ini karena beton masih basah, dan kekuatan desaknya baru akan optimal setelah dibiarkan selama 28 hari.
Lalu, bagaimana dengan tabel konversi umur beton? Pada dasarnya, perhitungan konversi umur beton dilakukan dengan mengalikan angka konversi yang sudah dikeluarkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI).
Berikut ini adalah rangkuman dari tabel angka konversi beton:
Umur Beton (Hari) |
Angka Konversi |
3 |
0,46 |
7 |
0,70 |
14 |
0,88 |
21 |
0,96 |
28 |
1,00 |
Sebagai contoh, terdapat sebuah rancangan campuran mutu beton dengan rancangan kuat tekan K350. Sampel yang digunakan adalah beton berusia 7 hari.
Pengujian tersebut mendapatkan hasil bahwa saat usia beton 7 hari maka hasil dari mutu beton tersebut adalah 210 kg/cm2.
Apabila melihat tabel konversi umur, untuk mendapatkan mutu K350 pada beton usia 7 hari, nilai minimal yang harus dicapai adalah 0,65 x 350, yaitu 227,5 kg/cm2.
Dari hasil uji sebelumnya, angkanya hanya mendapatkan 210 kg/cm2. Ini artinya, beton tersebut tidak akan bisa memenuhi kriteria untuk mencapai mutu K350.
Anda mungkin bertanya, bagaimana cara menghitung umur beton apabila angka konversinya tidak ada pada tabel? Terkait dengan hal ini, cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan interpolasi linear.
Rumus interpolasi linear yang bisa digunakan, yaitu:
Faktor Konversi Umur (X) = 0,00006x3 – 0,00431x3 + 0,10087x + 0,13402
Kesimpulan
Kini Anda sudah lebih paham mengenai tabel konversi umur beton, bukan? Pastikan untuk memperhatikannya dengan saksama, agar Anda tahu kapan waktu yang tepat untuk memperkokoh beton yang sempat dibuat beberapa tahun silam.
***
Butuh beton berkualitas tinggi dan bermutu untuk membuat pondasi bangunan? Percayakan saja pada PT. Sobute Global Indonesia!
PT Sobute Global Indonesia berpengalaman dalam memproduksi dan menyuplai admixture untuk berbagai proyek di berbagai penjuru Indonesia, Kami siap membantu memenuhi kebutuhan proyek Anda!