Memilih jenis pondasi wajib dilakukan agar menghasilkan kekuatan bangunan yang diinginkan. Untuk Anda yang ingin membangun rumah bertingkat namun di lahan terbatas, pondasi tapak menjadi pilihan yang tepat.
Pondasi jenis ini banyak digunakan untuk bangunan tingkat tinggi yang dibangun di struktur tanah lunak. Seperti apa pondasi tapak atau pondasi setempat sebenarnya? Mari kita bahas bersama!
Pondasi ini termasuk dalam jenis pondasi dangkal yang terbuat dari beton bertulang dengan struktur rangka berbentuk telapak di bawah kolom atau tiang.
Baca Juga: Pondasi Strauss Pile, Ini Penjelasan Lengkapnya
Secara umum, detail pondasi tapak dapat diartikan sebagai jenis pondasi dari beton bertulang, batu, semen, pasir dengan bentuk mirip telapak kaki. Penggunaan pondasi ini tersusun dari besi-besi yang kerangkanya ditanam di tanah dan dicor dengan adonan semen.
Memiliki dimensi yang lebar ke bagian bawah agar dapat meneruskan beban bangunan dengan baik. Bentuk tersebut yang membuat pondasi ini disebut tapak.
Jenis-Jenis Pondasi Tapak
Pondasi Tapak Pelat
Cocok digunakan untuk bangunan di tanah kering atau kurang stabil, dengan menahan beban kolom dan dinding bangunan. Pondasi ini berukuran cukup lebar.
Pondasi Tapak Rumah Gabungan
Difungsikan untuk kekuatan dua kolom atau lebih, dapat juga memadukan dua pondasi yang disatukan dengan balok pengait.
Pondasi Telapak Dinding
Pondasi ini cocok untuk jenis bangunan di kawasan lereng gunung, di mana bagian dinding dapat dipastikan memiliki kekuatan yang dapat menahan beban secara merata.
Pondasi Setempat
Dapat diterapkan untuk bangunan di lahan sempit namun tetap memiliki kekuatan struktural bangunan yang terjaga. Jenis pondasi yang juga disebut telapak kolom atau telapak terpisah ini berbentuk bujur sangkar dan dapat meningkatkan efektivitas ruang.
Ukuran Pondasi Tapak
Kedalaman dan ukuran pondasi ini mempunyai ukuran yang beragam. Akan tetapi, standar ukuran dengan kedalaman 1,5-2 meter, dan lebar seukuran 60 cm, 80 cm, dengan ukuran besi dengan diameter 13-16 mm.
Akan tetapi, untuk mendirikan rumah dua lantai dengan ukuran plat sekitar 70 x 70 cm. Besi tulangan dengan diameter 12 cm. Untuk proses betonnya, dengan ukuran rasio 1:2:3 yang terdiri dari semen, pasir, dan kerikil.
Keunggulan Pondasi Tapak
Hemat Biaya
Biaya produksi pondasi ini lebih terjangkau dari jenis pondasi konstruksi lainnya.
Pengerjaan Lebih Praktis
Pondasi jenis tapak ini dapat digunakan untuk tanah yang dangkal. Intinya wajib menemukan lapisan tanah yang keras dan pemasangan pondasi dapat dimulai.
Proses pengerjaan juga cukup simpel, tanpa perlu alat khusus yang merepotkan.
Aman untuk Bangunan Bertingkat
Pondasi ini juga aman digunakan untuk pembangunan bangunan tinggi, sampai 4 lantai.
Kualitas Terjamin
Daya dukungnya saat menahan beban membuat kekuatan bangunan sangat kokoh, bahkan terbukti tahan lama.
Kekurangan Pondasi Tapak
Walau begitu, pondasi ini memiliki beberapa kekurangan seperti pengerjaan pondasi harus lebih cepat daripada pengerjaan bangunan, atau sekitar 28 hari sebelum bangunan mulai dikerjakan.
Selain itu, proses pengeringan juga membutuhkan waktu yang lama, yakni sekitar 28 hari, jadi dinilai kurang praktis. Selain itu, pondasi ini membutuhkan cetakan khusus yang berarti dapat menambah tanggungan biaya.
Untuk proses pengerjaan juga harus dilakukan tenaga profesional agar terjamin keamanannya. Jadi, tidak boleh sembarangan ya!
Kesimpulan
Itu dia serba-serbi dari pondasi tapak, pengertian, jenis hingga kelebihan dan kekurangan penggunaannya. Pastikan Anda memahami penggunaannya dengan tepat ya, agar bangunan selalu kokoh dan awet.
Jika Anda membutuhkan pasokan beton dan pondasi untuk proyek pembangunan Anda, PT. Sobute Global Indonesia siap membantu Anda.
Berbagai produk pengeras beton terbaik, dibantu oleh tenaga ahli yang berpengalaman yang siap melayani Anda di seluruh Indonesia.
Butuh info lebih lanjut tentang Sobute? Segera untuk Hubungi kami.