Tanah longsor adalah salah satu peristiwa alam yang sering terjadi di Indonesia dan seperti yang kita ketahui, musibah ini dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat baik yang bersifat material maupun non material. Longsor sendiri bisa terjadi karena adanya pengikisan pada tanah atau erosi tanah. Erosi tanah terjadi salah satunya karena aliran air yang deras menghujam tanah sehingga membuat tanah menjadi kian curam.
Tebing yang kekurangan pohon atau tidak memiliki penahan tanah ini akan membuat tanah lebih mudah terkikis sehingga mudah terjadi longsor. Salah satu material konstruksi yang berfungsi untuk menahan tanah adalah sheet piles atau salah satu jenis beton pracetak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk dinding yang kokoh agar tidak terjadi longsor. Sebagai dinding penahan tanah, sheet piles tidak hanya digunakan pada tebing sungai atau jalan raya saja, tetapi juga penahan tebing galian pada pembuatan fondasi dan pembuatan basement. Bangunanbangunan di pelabuhan seperti dinding dermaga, dok kapal dan bendungan juga kerap menggunakan dinding penahan tanah.
Pada proses pemancangannya, ada beberapa tahap yang harus diperhatikan agar sheet piles bisa terpasang dengan baik. Pertama adalah persiapan lokasi, yaitu mempersiapkan lokasi penempatan alat pemancang. Pada tahap ini harus dipastikan bahwa tanah harus dapat menopang berat alat. Kedua, persiapan alat pemancang dimana para pekerja harus menyediakan alat untuk memancang tiang sesuai dengan jenis tanah dan jenis sheet pile sehingga sheet pile tersebut dapat menembus masuk pada kedalaman yang telah ditentukan tanpa adanya kerusakan. Alat pemancang yang biasa digunakan adalah diesel hammer maupun vibro hammer yang dipasang pada crane / alat angkat.
Ketiga, pada proses pemancangan sheet piles harus dilindungi dengan bantalan topi atau mandrel. Kemudian, sheet pile diikatkan pada sling yang terdapat pada alat dan ditarik sehingga sheet pile masuk pada bagian alat. Pemancangan sheet piles harus dilakukan sampai penetrasi maksimum atau kedalaman tertentu sesuai perencanaan. Jika sudah, pemancangan di titik berikutnya dilakukan dengan langkah yang sama.