Beton agregat yang diekspos atau exposed aggregate concrete hampir dapat dibandingkan dengan sepotong granit atau marmer yang dipoles sehingga lebih estetik, berupa agregat dekoratif, baik alami maupun buatan.
Proses dekoratif ini sudah ada dan mulai populer sejak tahun 1900-an. Hingga kini, masih banyak yang menggunakan beton dekoratif untuk bangunan.
Jika Anda ingin menggunakan exposed aggregate concrete, simak penjelasannya dari fungsi hingga jenis-jenisnya.
Apa itu Exposed Aggregate Concrete?
Exposed aggregate concrete merupakan jenis paving dekoratif yang memperlihatkan keindahan alami dari bahan agregat pada permukaan beton.
Proses pembuatannya dengan mencampurkan beton dan campuran agregat khusus. Nantinya, bagian permukaan atas akan dihilangkan agar bagian ekspor agregat terlihat sehingga muncul tekstur dan tampilan visual yang unik.
Jenis beton agregat ini menggunakan lapisan atas berupa campuran pasir, semen, dan elemen dekoratif yang diinginkan, misalnya batu, kerikil, granit, atau kerikil.
Ini dapat menjadi pilihan yang serbaguna daripada beton yang kusam dan polos. Anda dapat memilih dari berbagai macam tekstur dan ukuran. Dengan jenis paving ini, Anda dapat menyesuaikan tampilan eksterior dengan tampilan umum rumah Anda.
Menurut para pekerja beton, agregat yang terbuka lebih mudah dan murah untuk dipasang dibandingkan dengan bentuk paving lain seperti aspal atau pelat beton.
Bagaimana Penggunaannya?
Permukaan agregat terbuka dipoles dengan menempatkan beton dan 'membuang' permukaan atas atau luar pasta semen untuk memperlihatkan agregat kasar dekoratif. Selain lebih menarik, agregat terbuka ini memiliki daya tahan dan ketahanan anti selipnya, yang digunakan untuk lantai perumahan, trotoar, lantai teras, lantai kolam renang dan ruang dalam dan luar lainnya.
Lapisan agregat terbuka juga memungkinkan pada dinding beton atau panel miring, diantaranya dinding dekoratif ruangan dan fasad bangunan.
Keuntungan Penggunaan EAC
- Agregat terbuka ini memiliki daya tahan lama tanpa perlu perawatan atau pembersihan intensif. Beton standar memiliki permukaan yang lebih lemah dan rentan terhadap kerusakan air dan retak, tapi tidak dengan jenis ini.
- Jenis agregat terbuka ini memiliki permukaan lebih kasar daripada beton standar, yang menjadikannya lebih mudah untuk mendapatkan traksi. Bahan ini tentu tepat untuk pembuatan jalan masuk untuk kendaraan. Selain itu, agregat terbuka lebih aman untuk diinjak karena anti selip tinggi.
- Beton agregat terbuka juga dapat dipasang dengan mudah tanpa perlu banyak alat khusus. Walau begitu, pemasangannya harus sangat berhati-hati. Selain itu, pemasangan juga lebih terjangkau daripada beton standar.
- Ini menjadi salah satu manfaat utamanya, yakni menciptakan daya tarik estetika. Walau tampilan sedikit kasar, namun tetap menarik dan tersedia berbagai jenis warna, jenis, dan gaya.
Tips Memilih Agregat Dekoratif
Palet warna untuk agregat terbuka sebenarnya ditentukan oleh jenis batu agregat yang digunakan. Berikut beberapa faktor yang perlu diperhatikan saat memilih agregat, yakni :
- Warna
- Kekerasan
- Ukuran dan gradasi
- Bentuk
- Metode pencampuran dan proses pencampuran
- Daya tahan tinggi
- Biaya dan ketersediaan
Jika ingin menggunakan agregat alami sangat bervariasi dalam ukuran, warna, dan bentuk. Agregat yang paling sering digunakan adalah batu alam, seperti granit, basal, kuarsa, atau batu kapur. Namun, jika ingin menggunakan bahan buatan, seperti kaca warna daur ulang, kerang laut dan benda menarik lainnya dapat disemai ke permukaan beton.
Untuk pilihan warna alami dapat bervariasi tergantung asal geologisnya, seperti pastel lembut, seperti kuarsa merah muda, granit biru tua atau merah, hingga warna tanah dari kerikil sungai dan batu kapur abu-abu.
Hal-Hal yang Harus Dihindari
Untuk proses pembuatannya, hindari agregat dengan kandungan zat yang bisa merusak warna dan tekstur beton, seperti oksida besi dan pirit besi.
Selain itu, ukuran dan bentuk agregat umumnya berkisar dari diameter 3/8 inci sampai 2 inci atau lebih. Bentuk agregat juga mempengaruhi pola dan tekstur permukaan. Agregat bulat bisa menghasilkan permukaan lebih halus daripada agregat dengan bentuk bersudut yang lebih banyak menciptakan tekstur dan dimensi.
Hindari juga potongan agregat datar karena tidak dapat menahan dengan baik selama proses pencampuran dan mudah terlepas.
Metode Exposed Aggregate Concrete
Menabur agregat ke permukaan
Metode yang paling umum digunakan adalah menaburkan agregat dekoratif ke permukaan segera setelah beton dituang dan diratakan. Bisa digunakan dengan tangan atau sekop dengan merata ke permukaan beton sampai tertutup oleh lapisan tipis pasta semen.
Campurkan agregat ke dalam beton
Anda juga dapat menggunakan agregat pada campuran siap pakai dan langsung dimasukkan ke dalam campuran beton. Tapi, metode ini biasanya lebih mahal daripada menaburkan manual karena perlu penggunaan agregat dekoratif dalam jumlah yang banyak.
Masukkan agregat dalam lapisan tipis
Yang ketiga adalah dengan menempatkan lapisan tipis beton berisi agregat dekoratif di atas pelat dasar beton. Ketebalan lapisan disesuaikan dengan kebutuhan, tergantung ukuran agregat.
****
Memiliki proyek yang membutuhkan beton dan pondasi berkualitas? Semua ada di PT. Sobute Global Indonesia.
Bersama tenaga ahli berpengalaman dalam memproduksi dan menyuplai admixture untuk berbagai proyek di seluruh Indonesia, PT Sobute Global Indonesia siap melayani kebutuhan Anda.