Ada beberapa jenis bahan atap rumah yang umum digunakan di kawasan Indonesia dengan karakteristik yang berbeda-beda juga. Tentunya, memilih jenis atap butuh ketelitian agar tidak salah dan membuat Anda rugi.
Perlu dipahami keunggulan dan kekurangannya, agar atap rumah Anda mampu melindungi bagian atas dan luar bangunan dari berbagai kondisi, baik dari berbagai perubahan cuaca hingga kondisi lainnya.
Apa saja bahan atap rumah yang adem untuk bangunan di Indonesia?
Beberapa Bahan Atap untuk Rumah
Berikut beberapa bahan atap rumah yang populer dan dinilai cocok digunakan pada wilayah tropis seperti Indonesia:
Seng Galvalum
Atap ini berbahan besi dengan lapisan aluminium dan seng dengan bobot lebih ringan dan kuat.
Kelebihan
- Tahan terhadap karat
- Ringan dan mudah dalam pemasangan
- Harga relatif terjangkau
- Memiliki ketahanan pada cuaca ekstrem
Kekurangan
- Sifat peredam suara sangat minim
- Butuh perawatan ekstra agar tetap kokoh
- Rentan terkena goresan dan penyok
Baca Juga: Kenali Prinsip Dasar dan Kelebihan Struktur Atap Dak Beton
Genteng Keramik
Jenis yang satu ini berbahan sesuai namanya, yakni keramik yang dibentuk dari tanah liat, dengan lapisan warna lebih mengkilap karena adanya penambahan glatzur.
Kelebihan
- Tahan lama dan tidak mudah rusak
- Memiliki berbagai warna dan desain
- Tahan terhadap api
Kekurangan
- Memiliki bobot yang berat sehingga lebih cocok untuk struktur atap yang kuat
- Harga lebih mahal dibanding jenis atap lainnya
- Butuh biaya perawatan lebih lanjut untuk menjaga tampilannya
Genteng Tanah Liat
Genteng jenis ini paling sering digunakan untuk bangunan di Indonesia. Berbahan dari tanah liat, namun bedanya dengan jenis keramik, genteng tanah liat tidak memiliki warna yang mengkilap dan bobot yang berat.
Kelebihan
- Tahan lama
- Pemasangan lebih mudah
- Mudah didapatkan dari berbagai toko bangunan
- Mampu meredam suhu panas dan dingin dalam ruangan
Kekurangan
- Mudah terkena serangan lumut
- Rawan retak dan bocor
- Pemasangan membutuhkan waktu lama
Atap Asbes
Jenis ini mirip dengan atap seng karena memiliki kandungan silikat mineral dan serat. Jenis atap ini juga banyak ditemui di berbagai bangunan berdesain minimalis hingga modern di tanah air.
Kelebihan
- Tahan terhadap panas dan sinar UV
- Tahan lama
- Harga relatif murah
- Ringan dan mudah pemasangan
- Tahan terhadap api
Kekurangan
- Kandungan serat berbahaya yang berisiko pada kesehatan
- Rentan retak dan pecah jika ada benturan
- Butuh perlindungan ekstra
- Terbatas pada pilihan Desain
Atap Seng
Mirip dengan asbes, seng juga dipasang dengan lembaran berukuran besar sesuai kebutuhan atap bangunan.
Kelebihan
- Bobot lebih ringan
- Mudah dalam pemasangan
- Tahan korosi
- Tahan panas
- Harga lebih murah
Kekurangan
- Desain tidak banyak variasi
- Bobot ringan sehingga rentan diterpa angin
Atap Metal Berpasir
Bahan utama pada jenis atap ini adalah campuran serbuk batuan dengan tambahan Coraltex, Zinc Phosphate dna Zincalume. Dicetak dengan ketebalan sekitar 0,2 hingga 0,4 mm.
Kelebihan
- Tahan lama dan tahan korosi
- Ringan dan mudah dipasang
- Mampu meredam suhu panas
- Meredam suara bising
- Tahan terhadap cuaca ekstrem
Kekurangan
- Sifat peredam suara kurang baik
- Harga relatif mahal
- Butuh perlindungan tambahan untuk cegah kerusakan
Atap Sirap Kayu
Butuh suasana rumah lebih alami dan sejuk, gunakan jenis sirap kayu. Biasanya jenis atap ini berbahan kayu berkualitas tinggi, seperti kayu ulin.
Kelebihan
- Tampilan alami dan bergaya tradisional
- Tahan panas dan hujan
- Bahan ramah lingkungan
- Kuat dan awet
Kekurangan
- Rentan serangan hama dan jamur
- Butuh perawatan rutin untuk mencegah pembusukan dan kerusakan
- Harganya lebih mahal
- Pemasangan lebih kompleks
Atap Beton
Selain untuk bangunan dan pondasi, bahan ini juga dibuat untuk dak dan atap rumah.
Kelebihan
- Tahan cuaca ekstrem
- Tidak mudah retak
- Kuat dan tahan lama
Kekurangan
- Harga cukup tinggi
- Butuh perawatan khusus
Genteng Kaca
Di kawasan tropis, Anda bisa memanfaatkan pencahayaan maksimal dalam ruangan rumah atau bangunan. Salah satu caranya adalah membuat skylight atau atap dengan bahan kaca yang transparan. Tak perlu sepenuhnya bahan kaca, Anda bisa menambahkan plastik dan akrilik.
Kelebihan
- Menambah nilai eksterior dan interior bangunan
- Kuat dan awet
- Pencahayaan maksimal
Kekurangan
- Harga lebih mahal
- Pemasangan lebih kompleks
Kesimpulan
Memilih bahan atap yang tepat untuk rumah Anda memang perlu sesuai kebutuhan bangunan, preferensi pribadi, biaya dan lingkungan tempat tinggal. Pastikan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis bahan atap sebelum memilih menggunakan yang mana.
***
Memiliki proyek yang membutuhkan beton dan pondasi berkualitas? Semua ada di Sobute Global Indonesia.
Bersama tenaga ahli berpengalaman dalam memproduksi dan menyuplai admixture untuk berbagai proyek di seluruh Indonesia, PT Sobute Global Indonesia siap melayani kebutuhan Anda.