Apa Itu Aditif vs Admixture dan Fungsinya Dalam Beton?

Selama beberapa tahun terakhir ini, kegiatan konstruksi sudah berkembang dengan luar biasa. Hal ini memicu penggunaan berbagai bahan campuran atau admixture dan aditif modern. 

Aditif dan admixture merupakan komponen kimia yang ditambahkan dalam material lain untuk meningkatkan sifat kimia dan fisiknya. Walau keduanya hampir sama, ada perbedaan signifikan pada aditif dan campuran dalam hal campuran semen dan beton. 

Apa saja? Mari simak ulasan berikut ini. 

Aditif dan admixture untuk beton dapat diartikan sebagai zat kimia yang ditambahkan dalam beton untuk meningkatkan sifat fisik dan kimianya. 

 

Apa itu Aditif?

Aditif merupakan zat kimia yang ditambahkan ke semen selama pembuatan untuk meningkatkan sifat baru bagi semen. Biasanya, bahan baku yang terlibat dalam pembuatan semen, seperti meliputi alumina, kapur, oksida besi, dan silika. Bahan-bahan ini digiling menjadi bubuk halus dan dicampur lalu dipanggang. Pemanasan campuran ini hingga sekitar 1500℃ akan memicu sejumlah reaksi kimia yang menghasilkan komposisi kimia akhir semen.

Beberapa sifat pada aditif yang ditambahkan ke semen : 

 

Akselerator

Akselerator ditambahkan untuk mengurangi waktu pengerasan semen dan mempercepat penambahan kekuatan tekan.

Retarder

Retarder memperpanjang waktu pengerasan pada semen. Ini membantu semen punya waktu yang cukup untuk digunakan dengan tepat. 

 

Dispersan

Dispersan ditambahkan untuk mengurangi viskositas pada semen dan memastikan pembuangan lumpur yang baik selama penempatan semen.

 

Pengendali Kehilangan Fluida

Sifat ini akan membantu mengendalikan kehilangan air dari semen ke dalam formasi.

 

Apa itu Admixture?

 

Admixture adalah komponen kimia yang ditambahkan ke campuran beton saat pencampuran untuk mendapatkan sifat baru. Admixture menjadi komponen dalam beton, selain semen, air, dan agregat. Bahan ini akan ditambahkan pada semen segera sebelum atau selama dilakukan pencampuran beton. Bahan ini terdiri dari dua jenis, yakni senyawa organik dan anorganik. 

 

Campuran pada admixture dapat diklasifikasikan menjadi:

 

Water Reducing Admixtures

Ini adalah senyawa yang berfungsi sebagai plasticizer, yang mengurangi kadar air dari campuran beton sebanyak 5% tanpa mengubah konsistensinya. 

Campuran pengurang air biasanya berupa polisiklik atau fosfat. Saat ditambahkan, campuran ini meningkatkan kekuatan tekan campuran beton sehingga lebih elastis. Jenis campuran ini umumnya digunakan dengan beton lantai dan jalan.

High Range Water Reducers

Ini adalah superplasticizer, sebagian besar campuran beton polimer yang dapat mengurangi kadar air sebanyak 40%. Dengan campuran ini, porositas campuran akan berkurang, sehingga menambah kekuatan dan ketahanannya. Campuran ini umumnya digunakan untuk beton yang bisa memadat sendiri atau beton yang disemprotkan.

 

Accelerating Admixtures

Beton membutuhkan waktu untuk berubah dari adonan lembek menjadi keras. Polietilen glikol, klorida, nitrat, dan fluorida logam digunakan untuk membuat campuran ini. Zat-zat ini dapat ditambahkan dalam adonan beton untuk mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk mengikat dan mengeras.

 

Air-Entraining Admixtures

Bahan ini juga digunakan untuk membuat campuran beton yang mengikat udara. Dengan memasukkan gelembung udara dalam campuran beton, sehingga menambah daya tahan dan kekuatan dengan mengubah pembekuan-pencairan semen.

 

Retarding Admixtures

Bahan admixtures ini tidak mengubah rasio air-semen, namun menggunakan oksida logam dan gula untuk menghalangi proses pengikatan.

 

Aditif vs Admixture 

Perbedaan utama antara kedua bahan ini adalah tahap-tahap saat zat tersebut ditambahkan ke beton atau semen. Aditif ditambahkan dalam proses pembuatan semen, sementara penambahan pada bahan admixture  dilakukan saat membuat campuran beton.

 

Di sisi lain, dari bahan baku, bahan aditif juga ditambahkan semuanya dalam proses pembuatan semen. Sementara admixture dengan berbagai bahannya ditambahkan saat pengadukan di beton.

Kedua jenis ini juga memiliki jenis dan klasifikasi yang jelas berbeda. Aditif diklasifikasikan sebagai akselerator, retarder, dispersan, agen pengendali kehilangan cairan, dan lainnya. 

Sementara, admixture diklasifikasikan sebagai admixture penahan udara, plasticizer, pengurang air, dan lainnya.

 

****

 

Memiliki proyek yang membutuhkan beton dan pondasi berkualitas? Semua ada di PT. Sobute Global Indonesia

Bersama tenaga ahli berpengalaman dalam memproduksi dan menyuplai admixture untuk berbagai proyek di seluruh Indonesia, PT Sobute Global Indonesia siap melayani kebutuhan Anda.


Share

Your Message Has Been Sent..