Beton jadi salah satu material bangunan yang selalu dikaitkan dengan pembangunan berbagai jenis konstruksi modern, seperti jalan raya, tol, bangunan besar dan lainnya.
Kekuatan dan ketahanannya jadi kelebihan yang menguntungkan untuk meningkatkan kualitas dan umur penggunaan bangunan. Namun, untuk memenuhi standar yang diharapkan, perlu dilakukan pengujian khusus.
Ada beberapa jenis alat uji beton yang bisa Anda gunakan untuk mengukur kekuatan dan aspek penentu dari beton berkualitas.
Apa saja? Berikut penjelasannya.
Ultrasonic Pulse Velocity (UPV)
Alat ini digunakan untuk mengukur kecepatan gelombang dengan sinyal ultrasonik yang ada atau merambat di beton. Prinsip dasar dari alat ini yakni metode pengukuran sesuai waktu rambatan pulse di material. Ini akan membantu mendeteksi keretakan, rongga, dan ketidakseragaman dalam beton. Jika hasilnya bagus, kecepatan pulse biasanya lebih tinggi.
Proses Pengujian
Alat yang juga disebut sebagai non destructive test ini menggunakan gelombang ultrasonik pada permukaan beton. Kecepatan gelombang yang merambat akan diukur dengan alat yang diletakkan pada permukaan material. Dari hasil kecepatan yang tinggi atau rendah menjadi penunjuk kualitas beton.
Slump Test Apparatus
Alat ini difungsikan untuk mengukur workability campuran pada beton. Pengujian dilakukan untuk memastikan beton punya konsistensi yang efektif dan siap diaplikasikan.
Proses Pengujian
Beton segar akan dimasukkan dalam kerucut slump, kemudian dipadatkan dengan batang baja. Setelah penuh, beton diratakan dan kerucut diangkat, dan diukur tinggi antara kerucut dan beton yang slump.
Core Drill
Core drill adalah bor silinder yang digunakan untuk lubang di permukaan beton demi mengambil sampel inti dari material tersebut. Sampel tersebut akan diuji untuk melihat bagaimana sifat mekanis beton.
Proses Pengujian
Bor silinder akan dibuat untuk melubangi dan mengambil sampel dari struktur beton. Sampel diuji nilai kekuatan tekan, tarik, dan sifat-sifat lainnya. Alat bor ini umumnya berbahan logam dengan lapisan karbida. Pada bagian tengahnya terdapat sejenis ukiran bentuk silinder.
Georadar
Georadar memiliki elektromagnetik, yang digunakan mencari zat dan benda asing dalam kandungan beton. Dengan alat uji beton ini, berbagam jenis kerusakan, ketebalan, dan posisi tulangan beton.
Rebound Hammer
Alat jenis ini berfungsi untuk mengukur kekerasan pada permukaan beton. Penggunaan alat ini dengan metode non-destruktif yang menentukan kekuatan tekan pada material tersebut.
Proses Pengujian
Alat tersebut ditekan pada permukaan beton, kemudian pegas dalam alat akan memukul permukaan dan pantulan pada pukulan akan dicatat nilai kekuatan beton.
Schmidt Hammer
Hampir sama dengan rebound hammer, jenis Schmidt difungsikan sebagai pengukur kekuatan pada beton dan biasanya diuji di lapangan karena portabilitasnya.
Proses Pengujian
Alat ini ditembakkan ke permukaan beton, dan energi pantulan yang dihasilkan dicatat. Nilai pantulan ini diinterpretasikan untuk menentukan kekuatan tekan permukaan beton.
Hammer Test
Hammer test bisa disebut sebagai alat uji yang paling umum dipakai. Bentuknya portable dan ringan, sehingga mudah digunakan.
Proses Pengujian
Pengujian dengan hammer test dilakukan dengan memberikan beban impact di permukaannya dengan suatu massa. Massa kemudian akan dipantulkan karena beban antara massa dengan permukaan material ini. Perkerasan permukaan beton akan dilihat dari jarak pantulan massa.
***
Alat uji beton jadi peralatan yang krusial digunakan demi memastikan beton pada konstruksi dan sesuai dengan standar kualitas dan keamanan.
Dengan beragam pilihan alat uji yang hadir, dapat membantu Anda menyesuaikan sesuai kebutuhan proyek konstruksi yang akan dikerjakan.
Semoga bermanfaat ya!
Memiliki proyek yang membutuhkan beton dan pondasi berkualitas? Semua ada di PT. Sobute Global Indonesia.
Bersama tenaga ahli berpengalaman dalam memproduksi dan menyuplai admixture untuk berbagai proyek di seluruh Indonesia, PT Sobute Global Indonesia siap melayani kebutuhan Anda.
