Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang kian berkembang pesat, dibutuhkan material dengan kualitas terbaik. Salah satunya adalah beton.
Akan tetapi, demi mencapai kualitas yang diharapkan, perlu pengujian. Caranya dengan slump beton.
Seperti apa slump test beton?
Memahami Slump Beton
Memahami Slump Beton" src="https://sobute.co.id/uploads/filemanager/Memahami%20Slump%20Beton.jpg" style="width:80%" />
Proses awal terjadinya beton yakni pasta semen dari hidrasi air dan semen, selanjutnya dicampur dengan agregat halus yang menjadi mortar dan agregat kasar, serta bahan penambah tulang dan zat lainnya.
Kemudahan pekerjaan mix design beton dipengaruhi tingkat kekentalan beton yang diukur dengan slump test. Kekentalan terjadi dilihat dari air semen yang tepat.
Apabila slump melebihi dari yang seharusnya, maka material ini tidak akan digunakan karena dapat menurunkan nilai kuat tekan.
Jadi, slump beton dapat diartikan sebagai suatu metode atau pengujian konsistensi atau kekentalan campuran beton segar yang diproduksi. Tes ini dilakukan untuk menentukan apakah beton sudah dapat dikerjakan atau dituang ke dalam cetakan dan mencapai kuat tekan beton, tanpa segregasi atau pemisahan agregat kasar dan halus.
Hasil pengukuran slump dinyatakan dalam tinggi slump, yakni perhitungan dari selisih tinggi dari adukan beton sebelum dan sesudah.
Kegunaan Slump Beton
Kegunaan Slump Beton" src="https://sobute.co.id/uploads/filemanager/Kegunaan%20Slump%20Beton.jpg" style="width:80%" />
Kontrol Kualitas
Slump test dimanfaatkan untuk memastikan jika campuran beton punya konsistensi yang sesuai dengan spesifikasi, sehingga memiliki kualitas beton yang diinginkan.
Kinerja Beton
Slump test juga dapat memperkirakan kinerja beton segar dalam stabilitas dan workability, yang penting untuk proses pengecoran beton bertulang.
Proses Kerja
Dengan tahu nilai slump, pekerja konstruksi bisa menentukan apakah beton dapat digunakan untuk pekerjaan proyek. Nilai slump memastikan beton bisa dicetak dan dipadatkan tanpa segregasi.
Proses Slump Beton yang Tepat
Berdasarkan pedoman SNI 1972-2008 dan ICS 91.100.30, test slump dilakukan dengan beberapa cara, yakni:
Alat dan Bahan
- Kerucut Abrams slump (slump cone)
- Batang penggetar
- Tongkat penusuk
- Alas penguji slump
- Penggaris dari baja
- Alas datar
- Ember
Proses Slump Test
Proses Slump Test " src="https://sobute.co.id/uploads/filemanager/Proses%20Slump%20Test%20.jpg" style="width:80%" />
- Isi kerucut slump dengan beton segar yang sudah dibasahi cetakan dengan kain basah sebelumnya.
- Setelah pengisian, padatkan dengan batang logam serta ratakan permukaan beton yang ada di atas kerucut. Tusuk 25 kali dengan batang penggetar yang berfungsi untuk menghilangkan rongga udara dalam beton dan memastikan kepadatan dengan baik.
- Tunggu sekitar kurang semenit dan bersihkan sisi sisi beton di cetakan dan plat. Kemudian, angkat kerucut slump secara perlahan dan hati-hati.
- Kemudian pengukuran slump dilakukan dengan membalikkan kerucut. Ukur selisih tinggi puncak beton setelah slump dan tinggi awal kerucut. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan sentimeter.
- Jika nilai slump beton kurang dari 2 cm, maka beton dapat digunakan.
Pentingnya Proses Slump Beton yang Tepat
Proses slump test sangat penting tak hanya untuk melihat kualitas material namun kinerja setelah beton digunakan. Jadi sangat perlu dilakukan proses yang benar dan akurat.
Jika sampai salah perhitungan, beton yang dihasilkan bisa terlalu encer atau terlalu kaku, sehingga daya tahan struktur tidak memenuhi ketentuan dan menyebabkan segregasi atau partikel bahan adukan beton tidak homogen.
Penutup
Slump beton menjadi metode penting dalam industri konstruksi untuk mengukur konsistensi campuran beton segar. Penggunaan yang tepat akan membantu memastikan beton punya kualitas dan kinerja yang diinginkan.
***
Butuh beton berkualitas tinggi? Semua ada di PT. Sobute Global Indonesia.
Menyediakan produk pengeras beton berkualitas, untuk kebutuhan pondasi dan bangunan Anda.
Butuh info lengkap? Hubungi Kami