Ini Plus Minus Bangunan dengan Plat Beton Bertulang

 

Plat dibutuhkan untuk menopang struktur bangunan. Umumnya, digunakan untuk lantai bangunan, atap hingga struktur jembatan. 

Plat beton bertulang menjadi salah satu jenis yang diaplikasikan guna mendapatkan dukungan kekuatan bangunan dan butuh sifat kekakuan dan menyebar. 

 

 

Pengertian Plat Beton Bertulang

 

Plat Beton Bertulang

 

Plat beton bertulang adalah struktural dalam konstruksi bangunan yang dibentuk dari tulangan baja yang diikat dengan pengikat kawat untuk meningkatkan kekuatannya terhadap beban tarik. 

Jenis plat ini memang memiliki keunggulan dari gabungan beton dengan sifat kekuatan tarik yang rendah, serta batang baja yang bersifat dapat menahan gaya tarik yang ada.

 

Baca Juga: Pilih Beton atau Baja? Ini Perbedaan & Keunggulannya

 

 

Sistem Plat Beton Bertulang

 

Plat Beton Bertulang

 

Secara umum, plat beton bertulang terbagi antara dua sistem sesuai tumpuannya, yakni plat satu arah yang terdiri dari plat satu tumpuan dan plat dua tumpuan, serta plat dua arah dengan empat tumpuan. 

 

 

Fungsi Plat Beton Bertulang 

 

Plat Beton Bertulang

 

Selain menahan beban secara vertikal, jenis plat ini dirancang juga untuk membantu mendistribusikan beban secara merata ke semua elemen struktur bangunan. 

Tak hanya menjaga beban secara tegak lurus pada bidang plat, namun pemasangan plat beton ini sangat aman untuk menjaga pengaruh tekanan lateral, seperti angin atau gempa bumi.

 

 

Kelebihan Plat Beton Bertulang

 

- Memiliki kekuatan tekan yang tinggi dengan beban tarik dengan baik.

- Struktur dengan plat dapat digunakan jangka panjang dan memiliki ketahanan terhadap berbagai kondisi cuaca dan lingkungan ekstrim. 

- Mendukung fleksibilitas pada desain bangunan, sesuai ukuran dan bentuk. 

- Efisiensi pada biaya jika dihitung dalam jangka waktu yang lama, dalam hal pemeliharaan dan perawatan. 

 

 

Kekurangan Plat Beton Bertulang

 

- Dalam hal berat, material beton dapat menambah nilai beban mati struktur sehingga perlu perancangan pondasi yang lebih kuat.

- Butuh waktu untuk proses pengeringan yang cukup lama. 

- Biaya bekisting lebih mahal.

- Kualitas bahan beton beraneka ragam, jadi perlu memilih yang tepat. 

- Proses penuangan dan perawatan beton harus sesuai standar yang sudah ditentukan. 

 

 

Metode Pemasangan Plat Beton Bertulang

 

Plat Beton Bertulang

 

Metode konvensional

Dengan metode ini, pengerjaan struktur plat dikerjakan di lokasi konstruksi dan bekisting berbahan plywood dengan perancah scaffolding. 

 

Metode Half Slab

Jenis half slab terdiri dari setengah struktur plat dibentuk dengan sistem precast, dan sisanya dilakukan pemasangan besi tulangan kemudian di cor di lokasi proyek. 

Dengan metode ini, waktu dan dana akan lebih hemat, namun tidak semua bangunan cocok menggunakan plat dengan sistem half slab. 

 

Metode Precast

Metode dengan sistem ini merupakan jenis yang paling populer diaplikasikan. Namun, perlu dipastikan alat berat untuk pengiriman dan pemasangan plat sesuai ukuran dan bebannya. 

 

Metode Bondek

Metode bondek dilakukan dengan penghilangan pada tulangan bawah dan digantikan dengan plat bondek. Tujuannya untuk menghemat pada penggunaan besi tulangan dan bekisting. Sementara untuk tulangan atas dibentuk dengan batangan atau besi wiremesh. 

 

 

Penutup 

 

Plat beton bertulang akan membentuk konstruksi bangunan, lebih kuat dan stabil. Pahami fungsi, plus minus penggunaanya serta metode pemasangannya. 

Metode pemasangan yang sistematis dan terkontrol pastinya akan memastikan hasil akhir yang berkualitas dan tahan lama.

***

Memiliki proyek yang membutuhkan beton dan pondasi berkualitas? Semua ada di PT Sobute Global Indonesia

Bersama tenaga ahli berpengalaman dalam memproduksi dan menyuplai admixture untuk berbagai proyek di seluruh Indonesia, PT Sobute Global Indonesia siap melayani kebutuhan Anda.

 


Share

Your Message Has Been Sent..