Pada artikel ini, Anda diajak untuk mengenal rabat beton yang digunakan hampir di setiap kegiatan konstruksi. Mulai dari pembuatan pondasi hingga jalan raya.
Apa Itu Rabat Beton?
Rabat beton atau disebut juga lean concrete, adalah sebutan untuk jenis komposisi beton yang dibuat sengaja dengan kualitas rendah.
Disebut kualitas rendah karena rabat beton menggunakan sedikit sekali semen dibandingkan komposisi beton pada umumnya, mengingat semen adalah faktor utama penguat beton.
Rabat beton umumnya dibuat dengan kandungan semen kurang dari 10% dan membuatnya menjadi beton berkekuatan rendah.
Baca Juga : Mengenal Slump Test Beton, Cara Untuk Menentukan Kualitas Beton
Rabat beton dibuat demikian karena fungsinya memang hanya untuk menciptakan permukaan yang seragam terutama pada lapisan tanah yang sudah diratakan pada pembuatan pondasi.
Ini dilakukan untuk mencegah kontak langsung antara beton pondasi yang dibuat dengan komposisi bagus dengan tanah.
Dibuat dengan cukup encer, rabat beton mampu mengisi retakan atau celah-celah pada tanah yang umumnya ditemukan pada lapisan tanah atau pada lapisan konstruksi lainnya.
Secara umum di dunia konstruksi, dikenal 3 jenis komposisi rabat beton yang populer digunakan yaitu:
Grade Of Concrete (M-5)
Komposisi pada grade ini menggunakan perbandingan 1 : 5 : 10 (semen: pasir: agregat)
Grade rabat beton M-5 memberikan karakteristik kekuatan hingga 5 MPa.
Grade Of Concrete (M-7.5)
Komposisi pada grade ini menggunakan perbandingan 1: 4 : 8 (semen: pasir: agregat)
Grade rabat beton M-7.5 memberikan karakteristik kekuatan hingga 7.5 MPa.
Grade Of Concrete (M-10)
Komposisi pada grade ini menggunakan perbandingan 1 : 3 : 6 (semen: pasir: agregat)
Grade rabat beton M-10 memberikan karakteristik kekuatan hingga 10 MPa.
* Catatan: Mpa adalah satuan tekanan (Megapascal). Satuan ini menggambarkan kekuatan suatu bahan dalam menerima tekanan.
Fungsi Rabat Beton Dalam Proses Konstruksi
Selain memberikan lapisan yang merata, berikut beberapa fungsi rabat beton yang juga ditemui pada proses konstruksi:
-
Membentuk landasan cor beton yang stabil dan rata.
-
Menjadi bagian bawah landasan bekisting yang kokoh dan padat.
-
Memberikan kelembaban pada beton di atasnya.
-
Sebagai faktor penstabil kerataan permukaan beton.
-
Membuat lingkungan konstruksi lebih kondusif karena memberikan permukaan area pekerjaan yang bersih dan rata.
Rekomendasi Ketebalan Rabat Beton
Dilihat dari struktur dan fungsi konstruksinya, berikut rekomendasi ketebalan rabat beton yang disarankan:
-
Pembuatan pondasi bendungan atau konstruksi penahan air = 75 mm.
-
Untuk melapisi permukaan yang sangat kasar atau terlalu tidak rata = 100 mm.
-
Untuk pekerjaan kecil atau ringan seperti pembuatan septic tank dan saluran pembuangan limbah = 50 mm
-
Untuk pembuatan pondasi bangunan yang tinggi dan besar = 75 mm.
Rekomendasi ini tentunya bisa berbeda tergantung kondisi dan situasi lingkungan konstruksi. Tentunya Anda bisa memperhitungkan anggaran dan kebutuhan Anda untuk menciptakan ketebalan yang optimal.
Kesimpulan
Sekian artikel tentang mengenal rabat beton dan informasi lain yang memberikan Anda pemahaman tambahan.
Sebagai informasi tambahan, setelah mengetahui definisi dan fungsi, bisa disimpulkan bahwa rabat beton tidak menjadi hal wajib dalam pekerjaan konstruksi.
Utamanya karena tidak terlalu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil pengerjaan konstruksi bangunan.
Tapi rabat beton dengan fungsi-fungsi yang disebutkan diatas tetap memiliki sumbangsih dan manfaat dalam peningkatan kualitas.
Utamanya dalam membantu efisiensi pekerjaan dan proses konstruksi yang bersinggungan dengan pembuatan cor beton.
Untuk pembuatan beton / concrete yang berkualitas dan profesional, Anda bisa mempercayakannya dengan Sobute yang menyediakan beragam kebutuhan concrete admixture.