Kebutuhan akan beton saat ini masih terus berkembang. Beton menjadi solusi untuk kebutuhan pondasi dengan ketahanan yang lebih baik serta umur yang lebih panjang. Kita seringkali melihat pekerjaan beton terutama pada pembuatan proyek bangunan maupun proyek pembangunan jalan.
Namun pekerjaan beton bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan dan perlu dikerjakan oleh tenaga berpengalaman dan berkompeten. Terbukti masih umum terjadi masalah pada pekerjaan beton dilapangan yang mempengaruhi hasil dan kualitas pada beton.
Lalu bagaimana proses pengerjaan beton di lapangan? Apa saja permasalahan yang umum terjadi pada pekerjaan beton di lapangan? Artikel ini akan membahas seputar proses pengerjaan beton di lapangan serta permasalahan yang kerap terjadi pada pekerjaan beton di lapangan.
Baca Juga: Kenali Definisi dan Jenis Agregat Pengisi Beton
Proses Pekerjaan Beton Di Lapangan
Vecteezy.com
Proses pekerjaan beton meliputi beberapa hal. Setiap proses harus dikerjakan dengan cermat serta penuh perhitungan dan kepresisian. Agar beton yang dihasilkan memiliki ketahanan yang kuat serta umur pakai yang lebih lama.
Berikut adalah tahapan proses pekerjaan beton di lapangan.
Proses Perncanaan
Pada tahap proses perencanaan ada beberapa perihal yang perlu dilakukan. Perlu ada pertimbangan jenis beton apa yang cocok dan akan digunakan. Umumnya jenis-jenis beton yang digunakan dapat berupa beton konvensional, Beton pra-cetak, ataupun beton bertulang.
Lalu, perhitungan komposisi pada beton harus dihitung seakurat mungkin dan sesuai dengan desain struktur serta volume yang dibutuhkan.
Untuk mengerjakannya, dibutuhkan alat-alat pendukung seperti mesin untuk mengolah dan mengangkut serta perlengkapan keselamatan bagi pekerja.
Persiapan pada Lokasi
Vecteezy.com
Proses persiapan pada lokasi meliputi beberapa hal. Lokasi harus bersih dari kotoran yang berpotensi menghambat atau merusak hasil dari struktur beton.
Setelah lokasi sudah bersih, maka tahap selanjutnya yang perlu dilakukan yaitu menyiapkan bentuk wadah atau cetakan yang sudah ditentukan. Untuk membuat cetakan beton, umumnya menggunakan papan kayu dan besi baja.
Pengukuran dan Pencampuran Beton
Vecteezy.com
Perhitungan pada komposisi beton harus diukur dengan tepat dan akurat. Isi campuran beton dapat berupa semen, air, serta campuran agregat seperti pecahan batu, pasri, dan kerikil.
Proses pencampuran juga harus dilakukan dengan baik agar campuran beton dapat mencapai konsistensi yang homogen dan sesuai dengan perencanaan spesifikasi.
Proses Pengecoran
Pada saat proses pengecoran, campuran beton yang sudah jadi harus dituangkan dengan hati-hati. Proses penuangan dapat dimulai dari sisi ujung hingga sisi ujung lainnya.
Jika memungkinkan, guncangkan cetakan atau wadah. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan rongga-rongga udara pada beton yang kedepannya berpotensi merusak struktur beton.
Proses Finishing
Setelah proses pengecoran sudah selesai, tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah meratakan permukaan beton. Proses perataan dapat menggunakan alat pemadatan dan perata. Beton juga tidak boleh terlalu cepat kering ataupun mengeras.
Proses Pengerasan dan Perawatan Beton
Proses ini merupakan proses terakhir pada pembuatan beton. Selama proses pengerasan, kelembaban pada beton harus tetap terjaga. Beton tidak boleh terlalu cepat kering tetapi juga tidak boleh terlalu lama kering. Hal ini bertujuan menghindari resiko retak pada beton.
Setelah kering, ada baiknya dilakukan perawatan pada beton. Agar ketahanan dan keindahan beton dapat terjaga
Permasalahan Pekerjaan pada Beton Di Lapangan
Vecteezy.com
Kualitas hasil pekerjaan pada beton dapat dilihat dari beton yang dihasilkan. Umumnya apabila hasil pekerjaan beton tidak maksimal, pada saat cetakan dibuka pasti terdapat pengeroposan pada permukaan beton bahkan keretakan.
Berikut ini adalah beberapa permasalahan pekerjaan pada beton yang umum terjadi di lapangan.
Segregasi atau Pemisahan pada Campuran Beton
Vecteezy.com
Salah satu indikasi permasalahan pekerjaan pada beton yaitu beton mengalami segregasi. Situasi ini terjadi akibat campuran beton terlalu banyak mengandung air. Hasilnya tingkat konsistensi pada beton rendah sehingga memungkinkan untuk hancur.
Honey Comb
Honey comb merupakan sebuah kondisi dimana terdapat retakan atau lubang pada beton. Sesuai namanya, retakan ini berbentuk seperti sarang lebah.
Honey comb merupakan istilah yang merujuk pada pengeroposan beton. Hal ini umum terjadi karena jarak antar tulangan beton terlalu dekat.
Bleeding
Istilah bleeding merujuk pada kondisi dimana air yang terdapat pada campuran beton keluar melalui permukaan beton disertai dengan material beton yang berjenis kasar mengalami penurunan.
Material tersebut berupa agregat kasar. Apabila alir naik keatas permukaan, pastinya tekanan penahan pada agregat kasar akan menurun.
Kesimpulan
Pekerjaan beton di lapangan bukanlah suatu pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Seluruh tahapan proses pembuatan beton harus dilakukan dengan baik agar dapat menciptakan beton yang memiliki ketahanan kuat serta umur yang panjang.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat ya!
Jika Anda membutuhkan beton dengan kualitas tinggi, Anda dapat mempercayakannya pada Sobute Global Indonesia.
Dengan dibantu tangan-tangan ahli, Sobute siap menyuplai pengeras beton berkualitas ke seluruh wilayah Indonesia.
Butuh informasi lebih lanjut? Segera hubungi kami.