Dalam industri konstruksi modern, keberlanjutan dan daya tahan menjadi dua faktor penting untuk menghasilkan pembangunan yang berkualitas tinggi. Salah satu inovasi terbaru yang tidak boleh dilewatkan adalah beton self-healing.
Hadirnya beton self-healing dapat memberikan solusi untuk memperpanjang umur bangunan walau dengan mengurangi biaya perawatan jangka panjang.
Apa sebenarnya beton self-healing dan fungsinya? Berikut ulasan lengkapnya!
Pengertian Beton Self-Healing
Beton self-healing atau beton yang dapat menyembuhkan diri sendiri adalah jenis beton yang memiliki kemampuan dalam memperbaiki kerusakan pada strukturnya seiring waktu.
Seperti yang kita ketahui, jika beton konvensional rentan terhadap keretakan mikro yang terjadi karena pengaruh cuaca, beban bangunan berulang atau adanya perubahan suhu. Akan tetapi, jenis beton ini memakai mekanisme khusus yang memungkinkannya dapat mengisi celah dan retakan dengan bahan penyembuh, secara otomatis memperbaiki kerusakan.
Baca Juga: Mengenal Sejarah & Jenis Konstruksi Jembatan di Indonesia
Penelitian terkait jenis beton ini pernah dilakukan ilmuwan mikrobiologi dari Universitas Delft Belanda, Hendrik Marius Jonkers yang mengembangkan teknologi self healing concrete (SHC). Teknologi ini membuat beton dapat memperbaiki keretakan dan kerusakan sendiri.
Hasilnya, bangunan lebih kuat dalam jangka waktu yang lama. Jelas saja jika teknologi ini dapat dapat menghemat penggunaan bahan bangunan lainnya. Selain membuat infrastruktur lebih kuat, bisa juga memberikan dampak positif pada lingkungan.
Jenis beton self-healing ini dikembangkan dengan campuran mikroba yang menggunakan bakteri dalam beton untuk memproduksi kalsium karbonat dan membentuk mineral di alam, sehingga jika terjadi keretakan, kalsium karbonat dapat mengisi retakan dan membantu memulihkan kekuatan beton. Selain itu, bakteri ini juga dapat membentuk spora saat masuk dalam adonan semen.
Fungsi Beton Self-Healing
Memperpanjang Umur Bangunan
Fungsi utama dari beton self-healing adalah memperpanjang umur bangunan. Dalam bangunan konvensional, keretakan mikro sering terjadi apalagi di wilayah yang rawan gempa, dan itu bisa menjadi kerusakan yang serius jika tidak ditangani dengan cepat.
Akan tetapi, dengan beton self-healing, keretakan dapat secara otomatis diperbaiki, sehingga mengurangi risiko kerusakan lebih lanjut dan memperpanjang masa pakai bangunan.
Mengurangi Biaya Perawatan
Beton self-healing juga dapat menekan biaya perawatan bangunan. Dalam beton konvensional, kerusakan pada struktur akan membutuhkan perbaikan dan perawatan rutin yang bisa memakan biaya besar. Akan tetapi, dengan adanya teknologi pada beton ini, perawatan lebih mudah dan simpel, waktu juga lebih cepat tentunya.
Meningkatkan Keamanan Struktur
Fungsi lainnya adalah meningkatkan keamanan struktur. Retakan pada bangunan jenis beton konvensional tentunya akan menurunkan fungsi dan kekuatan struktur bangunan, yang nantinya dapat mengancam keselamatan pengguna bangunan.
Dengan adanya beton self-healing, keretakan yang ada akan segera diperbaiki secara otomatis, menjaga kekuatan dan integritas struktur. Hal ini, memastikan bahwa bangunan tetap aman dan dapat menahan beban baik, sehingga mengurangi risiko kecelakaan atau kegagalan struktural.
Lingkungan Berkelanjutan
Penggunaan beton self-healing juga ramah terhadap lingkungan. Karena perbaikan dan penggantian pada keretakan atau kerusakan struktural tidak perlu lagi menghasilkan limbah material bangunan yang bisa mencemari lingkungan, seperti semen.
Efisiensi Konstruksi
Fungsi dari sisi efisiensi konstruksi juga diperoleh dengan penggunaan teknologi beton ini. Perbaikan struktural atau penggantian bangunan tentunya dapat mengganggu proses konstruksi, memakan waktu dan sumber daya tambahan.
Namun, dengan beton self-healing, kebutuhan perbaikan dan penggantian dapat dikurangi atau dihindari. Proses konstruksi lebih cepat, lancar, dan efisien.
Kesimpulan
Beton self-healing dapat menjadi inovasi terkini yang menarik perhatian dalam industri konstruksi modern. Dengan kemampuannya memperbaiki keretakan dan kerusakan pada struktur, teknologi beton ini bermanfaat besar dalam memperpanjang umur bangunan sekaligus mengurangi biaya perawatan jangka panjang.
Dengan terus berkembangnya teknologi dan penelitian, beton self-healing diharapkan dapat menjadi standar dalam pembangunan infrastruktur masa depan, membawa perubahan positif dalam industri konstruksi, lingkungan dan masyarakat luas.
Butuh pengeras beton terbaik? PT. Sobute Global Indonesia hadir untuk Anda. Sebagai perusahaan manufaktur bahan kimia yang memproduksi admixture beton berstandar Internasional, Sobute siap membantu semua konsumen di seluruh Indonesia.
Silahkan Hubungi Kami dan dapatkan info lengkapnya.