Butuh Beton? Ini Bahan Komposisi Beton yang Tepat!

Beton adalah salah satu bahan konstruksi paling vital dalam industri pembangunan. Kekuatan, keawetan dan daya tahannya menjadikan material ini menjadi salah satu pilihan utama saat sedang melakukan pembangunan berbagai struktur mulai dari gedung pencakar langit hingga jembatan.

 

Namun, untuk mendapatkan beton yang berkualitas, pastinya dibutuhkan komposisi pembuatan beton yang tepat dan sesuai ukuran.

 

 

Baca Juga: Mengenal Tentang Beton Ready Mix Disini

 

 

Lalu, apa saja bahan komposisi beton yang tepat? Yuk kita bahas secara mendalam. 

 

 

Bahan Komposisi Beton

 

bahan komposisi beton

istockphoto.com

 

Secara umum, Beton diolah dengan campuran dari tiga bahan utama, yakni semen, agregat kasar atau batu kerikil, dan agregat halus atau pasir. Selain itu, air dan bahan tambahan seperti aditif juga berperan penting dalam mengatur sifat dan karakteristik beton.

 

Bahan-bahan tersebut akan dicampur sesuai ukuran dan kebutuhan penggunaannya. Kekuatan beton berdasarkan kuat tekannya diuji pada umur beton 28 hari. Biasanya, beton jenis konvensional biasanya memiliki kuat tekan antara 18 – 32 MPa dengan berat 2,4 ton/m3. Sementara untuk beton mutu tinggi memiliki kuat tekan di atas 35 MPa. 

 

a. Semen

 

Sebagai bahan pengikat utama dalam beton, semen bertanggung jawab untuk mengikat seluruh komponen menjadi satu kesatuan yang kokoh. Tipe semen yang umum digunakan adalah Portland, yang memiliki berbagai variasi seperti Portland biasa, tahan sulfat, dan pozzolan dan lainnya. 


 

Beberapa unsur senyawa semen, digolongkan ke dalam empat bagian, yakni : 

 

1. Trikalsium silikat (C3S).

2. Dikalsium silikat (C2S).

3. Trikalsium Aluminat (C3A).

4. Tetrakalsium Aluminoferit (C4AF).

 

b. Agregat Kasar

 

Jenis ini biasanya terdiri dari batu pecah atau kerikil. Agregat kasar memang terdiri dari butir keras dan tidak berpori. Bahan ini juga tidak boleh mengandung bahan lumpur lebih dari 1 % dan zat aktif alkali.

 

Agregat kasar berfungsi memberikan kekuatan pada beton dan membantu dalam menahan beban kompresi. Ukuran dan gradasi agregat kasar berperan penting dalam menentukan sifat fisik beton. 

 

c. Agregat Halus

 

Pasir adalah contoh umum agregat halus yang umum digunakan. Fungsinya adalah mengisi ruang antara agregat kasar, memberikan kekakuan pada beton, dan membantu dalam distribusi semen secara merata.

 

d. Air

 

Air tentunya dibutuhkan untuk mengaktifkan proses hidrasi dalam semen. Jumlah air yang tepat harus dicampurkan untuk mencapai konsistensi dan kekuatan yang diinginkan.

 

e. Aditif

 

Selanjutnya adalah bahan tambahan seperti superplasticizer, retarder, atau air-entraining agents yang bisa ditambahkan sesuai dengan kebutuhan dan waktu pengerasan. Fungsinya juga untuk meningkatkan daya tahan terhadap kondisi ekstrem, atau mengurangi retak-retak pada beton.

 

 

Keunggulan Beton

 

bahan komposisi beton

istockphoto.com

 

Kekuatan Tinggi

 

Beton mampu menahan beban kompresi dan kuat tekan beton yang sangat baik, menjadikannya ideal untuk struktur yang harus mampu menopang berat yang signifikan.

 

Daya Tahan

 

Beton juga mempunyai daya tahan yang baik, seperti pada bahan panas dan api. Selain itu juga mampu melawan penetrasi air yang dapat merusak struktur. Sehingga menekan biaya perawatan dan pemeliharaan. 

 

Fleksibilitas Desain

 

Dengan beton, berbagai bentuk dan desain arsitektur dapat diterapkan. Jadi akan memungkinkan adanya inovasi yang luas dalam dunia desain dalam bangunan. 

 

Biaya Relatif Rendah

 

Bahan-bahan untuk beton umumnya tersedia dan ekonomis, menjadikannya opsi yang efisien dari segi biaya.


 

Kelemahan Beton

 

bahan komposisi beton

istockphoto.com

 

Rentan Terhadap Retak

 

Beton rentan terhadap retak akibat perubahan suhu, pemuaian, penyusutan, atau beban yang tidak merata.

 

Berat yang Tinggi

 

Beton memiliki berat yang signifikan antara 1800 kg/m3 sampai 2400 kg/m3. Sehingga struktur yang menggunakan beton memerlukan pondasi yang kuat.

 

Proses Pengeringan Lambat

 

Beton memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengering dan mencapai kekuatan penuh, yang dapat memperlambat proses konstruksi.


 

Proses Pengolahan Komposisi Beton

 

bahan komposisi beton

istockphoto.com

 

Pencampuran Bahan

 

Berdasarkan standar SNI 2847-2013, sebelum pencampuran bahan, peralatan yang digunakan harus bersih. Dalam hal ini termasuk tulangan dan pasangan dinding bata yang digunakan dan berhubungan langsung dengan bahan beton saat pencampuran.

 

Persiapkan semua bahan, seperti semen, agregat, dan air dicampur dalam proporsi yang tepat sesuai dengan desain beton yang diinginkan.

 

Penakaran Bahan

 

Penakaran bahan komposisi beton ditentukan sesuai SNI 03-3976-1995, yakni bahwa beton yang memiliki kekuatan tekan sekitar atau lebih dari 20 MPa, harus berdasarkan penakaran berat. Sementara jika kurang dari 20 MPa, komposisi penakaran memakai teknik volume. 

 

Pengadukan

 

Bahan-bahan yang sudah sesuai sertifikasi mutu akan dicampur dengan baik untuk mendistribusikan semen merata ke seluruh agregat, menciptakan campuran yang homogen.

 

Pengangkutan dan Penempatan

 

Beton yang telah diaduk ditempatkan dalam bentuk atau bekisting, dan diangkut ke lokasi yang diinginkan. Alat angkut beton terdiri dari jenis manual dan mesin. Biasanya alat angkut beton yang digunakan wajib menyediakan beton di lokasi penyimpanan akhir sesuai standar untuk menjaga kualitas beton. 

 

Penuangan

 

Dalam hal ini, Anda perlu memperhatikan tinggi jauh tidak boleh lebih dari 1,50 meter, jangan menuang saat hujan karena akan mempengaruhi kadar air, kecuali jika pengecoran dapat dilindungi dari terpaan hujan. Selanjutnya, perhatikan tebal lapisan maksimum 30-45 cm agar pemadatang dan pengeringan mudah dilakukan. 

 

Pengerasan

 

Beton dibiarkan mengeras dan mengikat selama periode waktu yang diperlukan. Proses ini melibatkan reaksi kimia antara semen dan air (hidrasi).

 

Perawatan

 

Setelah pengerasan awal, beton perlu dirawat dengan disemprot atau ditutup dengan kain basah untuk memperlambat kehilangan air dan membantu dalam proses pengerasan lanjutan.

 

 

Kesimpulan

 

Beton adalah bahan konstruksi yang tak tergantikan dalam dunia pembangunan. Meskipun memiliki kelemahan, keunggulan beton dalam hal kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas desain menjadikannya pilihan utama dalam mendirikan struktur kokoh dan tahan lama. 

 

Proses pengolahannya yang melibatkan beberapa tahapan berfungsi untuk memastikan beton mencapai karakteristik yang diinginkan. Dengan pemahaman mendalam tentang bahan komposisi, dan langkah pengolahan beton, dunia konstruksi dapat memanfaatkan potensi material ini dengan sangat baik.

 

Butuh material beton terbaik? Serahkan pada ahlinya. Untuk segala kebutuhan beton dan pondasi, hubungi PT. Sobute Global Indonesia. 

 

Bersama tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman, kami siap melayani suplai produk pengeras beton terbaik, untuk semua kebutuhan konsumen di Indonesia.

 

Untuk info lengkapnya, jangan ragu Hubungi kami.

 


Share

Your Message Has Been Sent..